"Aliyah maaf ya, tadi kucingku sudah merepotkanmu"
"Si meong meloncat dari pangkuanku dan mencakar tanganmu karena mencium bau ikan asin yang berasal dari aroma rambutmu" tambahnya tanpa merasa bersalah
mendengar penuturan perempuan berwajah polos tanpa ekspresi itu ketiga perempuan, Jidah, Sarimen dan Maesaroh spontan membalikkan badan,berlalu sambil menggeleng-gelengkan kepalala. Aliyahpun mendekap Turili yang muncul sebagai penyelamat dari kerumunan maut ketiga sahabat mereka.
Keduanya pun berpelukan, Kucing yang berada di dekapan Tuliry meloncat ke tanah, lari menjauh.
Turili melepas pelukan Aliyah dan kembali mengeluarkan kata-kata yang entah lugu entah polos :
"Aliyah lihatt kucingku tidak akan mengganggu lagi sebab kamu memiliki aroma rambut baru...tercium lebih feminim, sudah tidak bau ikan asin lagi.."
"kamu pake minyak rambut merk apa?"
Dengan susah payah Aliyah menahan air matanya agar tidak kembali membuncah
tangannya mengusap rambut dan lalu menciumnya
dengan menahan tangis, Aliyah berlari... dan terus berlari
dalam hatinya ia ingin mencurahkan perasaannya dengan berpuisi