Mohon tunggu...
Tami Nur Herawati
Tami Nur Herawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fase "Quarter Life Crisis" dan 5 Cara untuk Menghadapinya

6 Oktober 2021   19:07 Diperbarui: 11 November 2022   23:44 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Quarter Life Crisis adalah sebuah keadaan dimana seseorang akan cenderung merasa kebingungan menentukan pilihan atau arah hidup selanjutnya. Biasanya fenomena tersebut akan dialami oleh orang-orang yang telah menginjak usia 20-an.

Siapapun kita, apapun profesi, pengalaman dan latar belakang keilmuan, kita semua akan melewati masa dimana kita mempertanyakan banyak hal esensial dalam hidup, seperti "Apa yang sebenarnya aku cari?" atau "Hal apa yang ingin aku perjuangankan?".

Di fase seperti ini, biasaya kita dituntut harus memutuskan banyak hal penting dalam hidup, maka tak heran jika pada saat tesebut kita akan semakin mudah membandingkan diri sengan sekitar,seperti halnya dalam urusan karier, relationship maupun nilai yang kita pegang dalam hidup.

Seperti yang disampaikan influencer milenial sekaligus konten kreator muda, Sherly Annavita Rahmi, dalam unggahan di channel YouTube miliknya ia berbagi 5 tips yang bisa kita lakukan untuk bisa mengahdapi Quarter Life Crisis.

1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Source: pexels.com
Source: pexels.com

Setiap orang memiliki jalan perjuangan dan pencapaian yang beragam, bahkan, makna sukses setiap orang juga pasti akan berbeda. Ada waktunya kita perlu melakukan evaluasi dengan melihat lingkungan sekitar. 

Tapi hal tersebut dilakukan setelah kita selesai melakukan sesuatu, jika kita belum memulai apapun tapi sudah berani membandingkan diri dengan orang lain, maka hal tersebut hanyalah akan membebani, sebab melihat diri sendiri sebagai refleksi dan keharusan memenuhi ekpektasi sosial masyarakat. 

Jadi, jangan sampai kita menjadi asing terhadap diri kita sendiri karena terlalu sibuk mengejar kategori sempurna dimata orang lain.

2. Keluar dari zona nyaman

Source: pexels.com
Source: pexels.com

Memasuki usia 20-an sudah seharusnya kamu mulai mencoba segala hal di luar zona nyamanmu, jika kamu hanya bermain aman di zona yang kamu pilih, maka kamu pun akan sulit untuk berkembang. 

Cobalah lakukan banyak hal positif, sebab dengan melakukan hal baru akan membuka kesempatan bagi kita untuk bertemu orang-orang baik dan mendapatkan pengalaman yang luar biasa.

3. Lakukan hal yang kamu sukai

Source: pexels.com
Source: pexels.com

Setiap dari kita memang tidak selamanya akan terlibat dengan hal yang kita suka. Namun, memulai dari hal yang kita suka biasanya akan jauh lebih bisa dinikmati setiap prosesnya daripada sekedar ikut-ikutan. 

Jadi mulai dari sekarang tanyalah pada dirimu sendiri, apa saja hal yang bisa membuatmu senang ketika melakukannya, selain hobi melakukan sesuatu sesuai passion tentunya akan membuatmu melakukannya dengan sepenuh hati, bahkan tidak merasa terbebani meskipun hal tersebut termasuk dalam pekerjaan yang berat.

4. Bersosialisasi

Source: pexels.com
Source: pexels.com

Pandemi memang membuat setiap kegiatan kita menjadi terbatas, tetapi hal tersebut tidak menjadi alasan untuk kita menutup diri terhadap dunia luar. 

Kemajuan teknologi nyatanya berperan cukup besar dalam menyelamatkan kebutuhan sosial melalui berbagai media yang tersedia. \

Perbanyaklah berkenalan dengan orang atau komunitas baru yang kamu anggap sangat diperlukan untuk perkembangan dirimu, disaat itu lah kamu pun perlahan akan belajar untuk open minded dan memiliki pengetahuan yang luas.

5. Lebih mengenal diri sendiri

Source: pexels.com
Source: pexels.com

Terkadang terlalu banyak informasi dan pertimbangan justru membuat kita jadi ga bisa mendengarkan keinginan dari diri kita sendiri. 

Ada baiknya pada masa quarter life crisis ini "you make or do something to know yourselver" , cara setiap orang mungkin akan berbeda-beda, ada yang traveling ke tempat baru atau berbaur dengan suatu komunitas. 

Saat kita punya cukup waktu untuk "knowing ourselves better" maka kita akan punya "me time" yang berkualitas yang akan membuat kita lebih mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita punya serta lebih aware dengan nilai yang ada pada diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun