Mohon tunggu...
Muhammad Nabil
Muhammad Nabil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 1

Pelajar generasi rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Larutan Ajaib dari Sampah Organik

25 Februari 2022   04:34 Diperbarui: 25 Februari 2022   04:46 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya seorang siswa SMA tingkat akhir di SMA Negeri 1 Padalarang , memiliki lingkungan sekolah dan guru- guru yang sangt peduli dan amat cinta dengan lingkungan. Suatu hari kami siswa kelas 12 ditugaskan untuk membuat suatu produk yang bernama ekoenzim. 

Jujur saja bagi saya ekoenzi itu sangat asing, karna sebelumnya saya belum pernah mendengar apa itu ekoenxim apalagi membuatnya, sebenarya apa sih ekoenzin itu?

Ekoenzim adalah sebuah produk dari bahan sampah organik yang kemudian difermentasikan dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan. Sama halnya dengan kegiatan zero waste, program ekoenzim ini bisa mendorong kita untuk lebih cinta dan peduli dengan lingkungan kita sendiri,

Cara membuat ekoenzim sebetulya sangat simpel, kita hanya memerlukan 3 bahan saja. Yaitu sampah sayuran atau buah-buahan, gula merah, dan juga air dengan perbandingan 3:1:10, 3 untuk sampah organik sayuran atau buah, 1 untuk gula merah, dan 10 untuk air.

Contoh takaran yang bisa digunakan adalah 300 gram sampah organuik, 10 gram gula, dan 1000 gram atau 1 liter air. Proses pembuatannya juga tidak begitu sulit. Dikutip dari zerowaste.id pembuatan ekoenzim adalah sebagai berikut:

1. Tuang semua bahan ke dalam botol, bisa juga menggunakan blender untuk mencacah limbah, kemudian campur gula dan air dalam botol.

2. Simpan di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah

3. Biarkan selama 3 bulan, dan buka setiap hari di 2 minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali, kemudian seminggu sekali. Di minggu pertama akan ada banyak gas yang dihasilkan.

4. Kadang ada lapisan putih di permukaan larutan. Jika cacing muncul tambahkan gula segenggam, aduk rata kemudian tutup

5. Setelah 3 bulan, saring eco enzyme menggunakan kain kasa atau saringan

6. Residu dapat digunakan lagi untuk batch baru produksi dengan menambahkan sampah segar. Residu juga bisa dikeringkan, kemudian diblender dan dikubur di dalam tanah sebagai pupuk.

Ekoenzim sendiri perlu diperhatikan pada saat setelah pembuatan, pada awal masa fermentasi kita harus membuag gas yang ada didalam botol, dengan cara membuka tutup botol sedikit saja agar gas dapat keluar. 

Namun kita harus berhati-hati karna bisa saja cairan yang ada didalam ekoenzim meledak dan keluar karena bnyaknya gas yang ada didalam botol. Jadi pastikan membuka tutup botol setiap 2 hari sekali selama seminggu pertama sekali saja agar gas nya tidak terlalu banyak dan menyebabka ekoenzim meledak.

Ekoenzim banyak sekali manfaatnya bagi lingkungan dan kehidupan kita, manfaat dari ekoenzim antara lain :

  • Sebagai pupuk tanaman. Caranya dengan mencampurkan larutan ekoenzim dengan air, kemudian menyemprotkannya ke tanah. Jangan menyemprotkan larutan ekoenzim 100% tanpa dicampur dengan air, ini akan menyebabkan larutan tersebut 'membakar' tanah dan tanaman yang disemprot.
  •  Sebagai pengusir hama.
  • Sebagai cairan pembersih.
  • Untuk melestarikan lingkungan.

Ekoenzim bisa jadi produk yang sangat bermanfaat bagi lingkungan juga bisa dijadikan referensi klita bagaimana agar kita bisa menjaga dan peduli terhadap lingkungan tanpa melakukan aksi yang mengharuskan kita turun langsung ke lingkungan seperti kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.

Jadi, dengan segala kemudahan dalam pembuatan ekoenzim ini, rasanya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak lagi mencintai dan peduli terhadap lingkunyan, Nyatanya hanya dengan membutuhkan 3 bahan saja kita sudah bisa menciptakan produk ramah lingkungan yang banyak manfaatnya dan melestarikan lingkungan.

Peduli lingkungan adalah salah satu tanda kita cinta terhadap tanah air, jadi mari kita jaga lingkungan kita sama sama. Setidaknya kita lakukan hal ini ketika kita merayakan Hari Peduli sampah Nasional pada 21 februari. 

Jika bukan kita siapa lagi, mari kita gemakan slogan generasi REBAHAN (Remaja memBAwa perubaHAN) untuk lingkungan yang lebih baik dan lebih lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun