6. Residu dapat digunakan lagi untuk batch baru produksi dengan menambahkan sampah segar. Residu juga bisa dikeringkan, kemudian diblender dan dikubur di dalam tanah sebagai pupuk.
Ekoenzim sendiri perlu diperhatikan pada saat setelah pembuatan, pada awal masa fermentasi kita harus membuag gas yang ada didalam botol, dengan cara membuka tutup botol sedikit saja agar gas dapat keluar.Â
Namun kita harus berhati-hati karna bisa saja cairan yang ada didalam ekoenzim meledak dan keluar karena bnyaknya gas yang ada didalam botol. Jadi pastikan membuka tutup botol setiap 2 hari sekali selama seminggu pertama sekali saja agar gas nya tidak terlalu banyak dan menyebabka ekoenzim meledak.
Ekoenzim banyak sekali manfaatnya bagi lingkungan dan kehidupan kita, manfaat dari ekoenzim antara lain :
- Sebagai pupuk tanaman. Caranya dengan mencampurkan larutan ekoenzim dengan air, kemudian menyemprotkannya ke tanah. Jangan menyemprotkan larutan ekoenzim 100% tanpa dicampur dengan air, ini akan menyebabkan larutan tersebut 'membakar' tanah dan tanaman yang disemprot.
- Â Sebagai pengusir hama.
- Sebagai cairan pembersih.
- Untuk melestarikan lingkungan.
Ekoenzim bisa jadi produk yang sangat bermanfaat bagi lingkungan juga bisa dijadikan referensi klita bagaimana agar kita bisa menjaga dan peduli terhadap lingkungan tanpa melakukan aksi yang mengharuskan kita turun langsung ke lingkungan seperti kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
Jadi, dengan segala kemudahan dalam pembuatan ekoenzim ini, rasanya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak lagi mencintai dan peduli terhadap lingkunyan, Nyatanya hanya dengan membutuhkan 3 bahan saja kita sudah bisa menciptakan produk ramah lingkungan yang banyak manfaatnya dan melestarikan lingkungan.
Peduli lingkungan adalah salah satu tanda kita cinta terhadap tanah air, jadi mari kita jaga lingkungan kita sama sama. Setidaknya kita lakukan hal ini ketika kita merayakan Hari Peduli sampah Nasional pada 21 februari.Â
Jika bukan kita siapa lagi, mari kita gemakan slogan generasi REBAHAN (Remaja memBAwa perubaHAN) untuk lingkungan yang lebih baik dan lebih lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H