Angin berbisik pada kesunyian
Ku tanya pada lubuk hati yang paling dalam
Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu dia Yang kini jauh seakan hilang..
Padamu hai suara malam,Â
Aku mencoba tuk selalu bertahan..Â
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku kini seakan terkikis oleh gerimis malam yang menghantam..
Aku dan jenuhku, bersamaan membisu
Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap
Dan hanya senyumku mengikuti diam lalu termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap
Lautan bintang-bintang yang indah dalam khayalan..
Membawaku kedalam sebuah suasana yang tak mampu ku ungkapkan..
Suara hati kecil ini seakan berontak..
Berontak untuk menyikap tebalnya tirai yang menghalang..
Membelenggu dan memenjarakan hati suci..
Ketika cinta datang mengoda..
Dan hati ini masih terbelenggu akan sebuah tanya..
Apakah itu engkau wahai sang suara malam..?