Mohon tunggu...
Bakri Tambipessy
Bakri Tambipessy Mohon Tunggu... Penulis - Junior

Mari Budayakan Membaca Sampai Habis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"OTW" Oli

28 Februari 2018   06:54 Diperbarui: 28 Februari 2018   14:18 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba saja alarm HP ku berbunyi,, lalu aku menoleh pada jam dinding Mesjid ketika selesai sholat Ashar..

 astaga,,!!! lupa,,!!! "cemasku. " 

sore ini aku harus ke Oli (nama Desa/Dusun) bersama paman yang sudah berjanji kemarin akan menjemput ku pukul 4. 00 sore ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 4.20 WIT. artinya aku sudah terlambat 20 menit, sementara HP ku sudah off sejak siang tadi dan baru mengaktifkanya sebelum sholat Ashar, 

aduhai,,  lupa lagi,, lupa lagi...... 

Ku tengok lagi HP ku,, karena ada getaran di samai alunan nada dering handphone. oh ternyata ada panggilan masuk dari "Mama". 

Halo!! Assalamualaikum, sudah dimana,,??  tanya mama menghawatirkan. Sesaat, sebelum aku menjawab salamnya".

ini masih di Asrama,  sadiki lai baru menuju ka sana !!  "kataku pelan-pelan" .

kami bercakap_cakap dengan menggunakan bahasa Buano dan ternyata kata mama, Om ku sudah sampai duluan disana.

beberapa saat kemudian.. 

oh.. ia sudah,, nanti kalau sudah sampai di pangkalan ojek telpon mama,  supaya mama suruh paman ambil,, 

oke siap.."Kataku menutup percakapan kami di telpon"

Dengan bergegas,, aku langsung menutup mushab Al-quran yang sedang ku pegangi, dan mulai berjalan  menuju asrama. kira-kira jaraknya kurang lebih 7 meter dari Mesjid ke Asrama.

setelah sampai di asrama, aku langsung menutup laptop yang masih menyala sejak tadi siang ku gunakan  untuk menulis artikel, yah,, sesuai jadwal ku "one day one articel" 

Tak lama kemudian, aku langsung mengecek apakah ada motor di luar?  ku tanya Sadam,,  

Dam,,  mau ikut ke Oli,,??? 

Buat apa?  "tanya si Sadam". 

ini bapaku lagi berobat di sana,, malam ini kita nginap disana bisa? "kataku padanya" . 

coba cek motor,, atau pinjam sama si Syarif. "kata dia, sambil berusaha membangunkan diri dari tempat tidur." 

Sadam biasanya Chating sama teman-teman se kontaknya atau biasa ngecek grup Whatsapp sesekali. apalagi belum lama ini dia baru balik dari sosialisasi kuliah tak gentar di beberapa wilayah, yang  membuatnya capek dan harus banyak istrihat,  karena itu dia selalu ada di tempat tidur. 

Alhamdulillah, ada suara motor di luar seperti  ku kenal suara motor itu,,  ya dugaan ku benar,  Kak Rais baru saja sampai di asrama dengan Motornya dari suatu tempat, entahlah, dari manakah lelaki tampan ini, yang selalu sibuk dengan agendanya di luar.  Mudah-mudahan beliau bisa mengantarkan ku. 

Hari semakin sore, Senja pun mulai perlahan menghilang dan diikuti oleh gelapnya awan. 

ao.. wase rapunahalapaene!!! "gumamku dengan menggunakan bahasa Buano yang artinya " ao.. ini bagaimana !!! "

Akhirnya ku minta ka Rais untuk mengantarkan ku,, 

Awalnya suda ku coba meminjam motor nya biar aku dan Sadam saja yang ke sana,, namun karena satu dengan lain hal,, akhirnya beliau hanya bisa mengantarkan ku di jalan raya dan Menunggu angkot tujuan Jasira leihitu. 

Setelah di antar dan sampai di jalan raya,, tak lama kemudia aku langsung menghentikan mobil dengan tulisan HILA di atasnya,, yang sedang melintas perlahan-lahan dan berhenti di depanku. Aku pun naik bersama lima ibu-ibu yang baru saja pulang dari pasar Mardika. sepertinya mereka berjualan di sana. 

Meskipun di dalam angkot, aku tetap ingin produktif,  perlahan mengambil HP ku di kantong celana bagian depan, dan mulai menulis cerita ini,, ya cerita yang sedang kalian baca,, judulnya "OTW OLI". 

Awalnya aku ingin merangkai kata-kata menjadi satu buah puisi yang judulnya sama, tetapi karena aku lagi belajar menulis Novel dan cerpen, karena sudah bosan menulis Artikel,  Narasi dan juga puisi, akhirnya ku coba saja menulis cerita ini. 

Selang beberapa menit aku pun sampai di lokasi,  tepatnya di lorong masuk ke Pesantren Syufa Hisbullah  yang berada di atas bukit "Oli Atas" . 

Teringat pada pesan mama tadi,  jangan lupa kalau sudah sampai harus telpon balik,, biar ada yang jemput. 

Alhamdulillah setelah ku telpon, akhirnya paman dan adikku yang paling bungsu datang menjemput ku,  kami pun naik dan menuju ke rumah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun