Akhirnya ku minta ka Rais untuk mengantarkan ku,,Â
Awalnya suda ku coba meminjam motor nya biar aku dan Sadam saja yang ke sana,, namun karena satu dengan lain hal,, akhirnya beliau hanya bisa mengantarkan ku di jalan raya dan Menunggu angkot tujuan Jasira leihitu.Â
Setelah di antar dan sampai di jalan raya,, tak lama kemudia aku langsung menghentikan mobil dengan tulisan HILA di atasnya,, yang sedang melintas perlahan-lahan dan berhenti di depanku. Aku pun naik bersama lima ibu-ibu yang baru saja pulang dari pasar Mardika. sepertinya mereka berjualan di sana.Â
Meskipun di dalam angkot, aku tetap ingin produktif, Â perlahan mengambil HP ku di kantong celana bagian depan, dan mulai menulis cerita ini,, ya cerita yang sedang kalian baca,, judulnya "OTW OLI".Â
Awalnya aku ingin merangkai kata-kata menjadi satu buah puisi yang judulnya sama, tetapi karena aku lagi belajar menulis Novel dan cerpen, karena sudah bosan menulis Artikel, Â Narasi dan juga puisi, akhirnya ku coba saja menulis cerita ini.Â
Selang beberapa menit aku pun sampai di lokasi,  tepatnya di lorong masuk ke Pesantren Syufa Hisbullah  yang berada di atas bukit "Oli Atas" .Â
Teringat pada pesan mama tadi, Â jangan lupa kalau sudah sampai harus telpon balik,, biar ada yang jemput.Â
Alhamdulillah setelah ku telpon, akhirnya paman dan adikku yang paling bungsu datang menjemput ku, Â kami pun naik dan menuju ke rumahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H