Dengan bergegas,, aku langsung menutup mushab Al-quran yang sedang ku pegangi, dan mulai berjalan  menuju asrama. kira-kira jaraknya kurang lebih 7 meter dari Mesjid ke Asrama.
setelah sampai di asrama, aku langsung menutup laptop yang masih menyala sejak tadi siang ku gunakan  untuk menulis artikel, yah,, sesuai jadwal ku "one day one articel"Â
Tak lama kemudian, aku langsung mengecek apakah ada motor di luar? Â ku tanya Sadam,, Â
Dam,, Â mau ikut ke Oli,,???Â
Buat apa? Â "tanya si Sadam".Â
ini bapaku lagi berobat di sana,, malam ini kita nginap disana bisa? "kataku padanya" .Â
coba cek motor,, atau pinjam sama si Syarif. "kata dia, sambil berusaha membangunkan diri dari tempat tidur."Â
Sadam biasanya Chating sama teman-teman se kontaknya atau biasa ngecek grup Whatsapp sesekali. apalagi belum lama ini dia baru balik dari sosialisasi kuliah tak gentar di beberapa wilayah, yang  membuatnya capek dan harus banyak istrihat,  karena itu dia selalu ada di tempat tidur.Â
Alhamdulillah, ada suara motor di luar seperti  ku kenal suara motor itu,,  ya dugaan ku benar,  Kak Rais baru saja sampai di asrama dengan Motornya dari suatu tempat, entahlah, dari manakah lelaki tampan ini, yang selalu sibuk dengan agendanya di luar.  Mudah-mudahan beliau bisa mengantarkan ku.Â
Hari semakin sore, Senja pun mulai perlahan menghilang dan diikuti oleh gelapnya awan.Â
ao.. wase rapunahalapaene!!! "gumamku dengan menggunakan bahasa Buano yang artinya " ao.. ini bagaimana !!! "