Tema : Putri Biru
Judul :Â Keanggunan Rupa
Karya : Tamariah Zahirah
Selembut sutera yang apik mengurai benang kasih dari sentuhan jemari cinta sang kekasih. Hadirkan karisma tanpa celah yang tersimpan rapi. Pengobat hati dalam segala perih dan rintih. Memberi secercah asa, di setiap pinta yang tersisih.
Aku mengagumi keanggunan rupa, meski kerap menghadirkan pertautan rasa dalam kesempurnaan yang musykil, sebab terlalu lembut dan cantik peran kisah yang kau tampilkan. Menjelma di setiap lintas waktu, bersemayam dalam bayangan semu.
Dalam keabadian makna, puja mantra masih tertata dalam barisan aksara yang bernyawa. Hidup dalam degup dada, menghadirkan candu dari telaga murni bermata air biru. Tak pernah ternoda oleh debu yang meracuni kalbu, meskipun badai menerjang lautan rindu.
Ketika sang pengembara cinta, menjatuhkan pilihan pada palung hati paling teduh. Meski beribu pembenci mengerahkan kekuatan menebar caci. Namun cinta tak pernah terganti. Â Sekalipun terhantar putri bertakhta mutiara dari kedalaman samudera tanpa batas tepi.
Terlalu naifkah diri? terjerat dalam arus kebodohan pikir yang mangkir dari kebenaran tafsir. Meracuni logika dengan perasaan yang telanjur membara. Memberi label istimewa penerang kegelapan jiwa, yang tak mudah tercampakkan oleh hina dan nista. Sebab terlalu buta netra.
Memujamu bukanlah sebuah kesalahan fatal, Â yang harus dihakimi dalam ruang pengadilan tak bermoral. Dianggap terlalu abnormal, Â hingga membawa jauh pada dimensi kesia-siaan yang menjerat kebebasan fisik dan ekspresi.
Nyatanya, segala amal baik dan buruk akan  dipertanggungjawabkan. Lalu masihkah diri bermuara pada hasrat yang memanjakan syahwat fana. Mendulang banyak prestasi alpa dalam ruang etalase koleksi serupa, pada sekotak perhiasan dunia yang penuh kepalsuan belaka.
#Self_reminder#
#Terinspirasi dari kekagumanku terhadap hal-hal yang berbau biru
Bekasi, 20 September 2022