Mohon tunggu...
Dewi Sulistiawaty
Dewi Sulistiawaty Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Make it simple!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa Dorong Kesehatan Jiwa Jadi Prioritas Layanan Kesehatan di Indonesia

15 November 2023   10:34 Diperbarui: 15 November 2023   11:10 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Pixabay)

Seringnya kasus bunuh diri yang terjadi beberapa waktu belakangan ini menjadi salah satu indikasi betapa tingginya permasalahan kesehatan jiwa di masyarakat. 

Menurut data Kemenkes, 1 dari 10 orang Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Sementara interpretasi hasil skrining kesehatan jiwa yang dilakukan oleh Fisip UI menunjukkan bahwa 60% mahasiswa baru di Fisip UI mengalami gangguan kecemasan, dan bahkan 10,8% di antaranya menunjukkan kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.

Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, dan menjadikan Indonesia darurat kesehatan jiwa. Tingginya tingkat urgensi permasalahan kesehatan jiwa ini akhirnya mendorong sejumlah tokoh untuk mendirikan sebuah gerakan yang diberi nama Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa. 

Berdirinya komunitas yang diinisiasi oleh Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F Moeloek, Prof. Dr. FX Mudji Sutrisno, SJ., Prof. Dr. Drs. Semiarto Aji Purwanto, M.Si., Dr. Adriana Elisabeth, Dr. Ray W. Basrowi, Maria Ekowati, dan Kristin Samah tersebut dideklarasikan pada hari Selasa, 14 November 2023 di Perpustakaan Nasional RI.

Prof. Nila Moeloek menyampaikan hasil studi yang dilakukan terhadap sejumlah kasus kesehatan jiwa di Indonesia menunjukkan bahwa telah terjadi isu kesehatan jiwa yang serius pada populasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, remaja, pekerja, dan orang lanjut usia.

"Ini juga merupakan tugas bersama untuk memastikan Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi secara maksimal. Kami sadar, tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun seluruh komponen anak bangsa wajib berperan. Di mulai dan menjadi motivasi kami dari Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa untuk mengajak seluruh komunitas dan para pihak berkolaborasi membantu pemerintah, dan secara mandiri membentuk masyarakat kita, yang tidak hanya secara fisik tapi juga sehat jiwa," ungkap Prof. Nila.

"Keadaan sempurna, baik secara fisik, mental, maupun spiritual yang memampukan seseorang untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomis" - Kemenkes RI.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa dari berbagai sumber, permasalahan kesehatan jiwa terjadi pada 25% mahasiswa baru ansietas, 32% ibu yang mengalami depresi post-partum, 38% perceraian akibat gangguan jiwa, 50% buruh pabrik di Jawa yang mengalami depresi ringan, 72% peningkatan perundungan di SD, serta 6 dari 10 ibu menyusui yang tidak bahagia, dan 8 dari 10 lansia dengan depresi tak terkontrol.

Informasi ini disampaikan Dr. Ray, yang juga merupakan salah satu insiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa. Ia mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia mengalami darurat kesehatan jiwa. Menurutnya kesehatan jiwa merupakan isu super urgent, karena ada 3 esensi dasar, 4 populasi target, dan 27 isu prioritas yang menyebabkan isu kesehatan jiwa harus menjadi prioritas di Indonesia.

"Ada 3 esensi dasar yang menjadi masalah tingginya gangguan kesehatan mental di Indonesia, yakni stigma yang tinggi, lingkungan yang tidak ramah terhadap kesehatan jiwa, serta fenomena self-diagnostic. Lalu menurut para pakar, ada 4 populasi yang harus menjadi target utama, yaitu populasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, remaja dan anak sekolah, pekerja dan usia produktif, serta lansia," papar Dr. Ray.

Untuk itulah Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa melakukan kerjasama dan juga kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bisa bersama-sama menjadikan isu kesehatan jiwa ini sebagai prioritas layanan kesehatan di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Ir. YB Satya Sananugraha, M.Eng selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyampaikan bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia memerlukan perhatian bersama, karena angka penderita yang cukup tinggi, diikuti dengan kapasitas layanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang masih belum memadai dan menjangkau seluruh kelompok masyarakat.

"Saat ini pembentukan ketersediaan layanan kesehatan jiwa masih belum optimal. Selain adanya stigma dan diskriminasi terhadap penderita gangguan jiwa, juga karena masih adanya kesenjangan antara jumlah penderita dengan pelayanan serta pengobatan. Hal ini diakibatkan terbatasnya akses dan sumber daya manusia untuk penanganan kesehatan jiwa," ujar Ir. YB Satya.

Menurutnya permasalahan ini tentunya harus segera diatasi dengan upaya pengendalian dan penanggulangan melalui pendekatan inovatif dan komprehensif. 

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa perlu dilakukan penguatan kebijakan yang bersifat hilirisasi dalam pencegahan dan penanggulangan kesehatan jiwa tersebut, di antaranya melalui perluasan dan penguatan upaya promosi dan edukasi kesehatan jiwa di masyarakat, membangun resiliensi kesehatan jiwa, serta membuat inovasi untuk memperluas akses layanan kesehatan jiwa di masyarakat.

Penyerahan naskah Deklarasi dan Rekomendasi dari Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa kepada pemerintah (14/11)/Dok Pribadi
Penyerahan naskah Deklarasi dan Rekomendasi dari Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa kepada pemerintah (14/11)/Dok Pribadi

Deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa

  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa adalah gerakan bersama berbasis komunitas, yang menyadari urgensi masalah kesehatan jiwa melalui kegiatan advokasi, edukasi, riset, aksi pencegahan, mitigasi, karena tidak ada kesehatan fisik tanpa kesehatan jiwa.
  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa diinisiasi secara mandiri semata-mata untuk kepentingan kemanusiaan.
  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa mendorong para pihak (pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat dan komunitas, industri, media massa, dan Key Opinion Leader) untuk menjadikan kesehatan jiwa sebagai isu sentral dan prioritas untuk membangun generasi yang sehat jiwa dan raga.
  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa fokus pada masalah kesehatan jiwa di kalangan ibu dan balita, anak usia sekolah, remaja, usia produktif, dan kelompok rentan.
  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa meyakini bahwa kesehatan jiwa akan berdampak pada aspek psikologis, ekonomi, dan sosial budaya.
  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa mendorong pemerintah sebagai fasilitator dan regulator menyusun program penanganan kesehatan jiwa sejak dini, mulai dari masa 1000 HPK, pendidikan dasar dan menengah sebagai bentuk penguatan karakter.
  • Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa mendukung para pihak untuk berjejaring dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan jiwa, serta cara-cara penanganannya secara tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun