Mohon tunggu...
Safitri Yuhdiyanti
Safitri Yuhdiyanti Mohon Tunggu... Guru - Pegiat pendidikan dan sosial

-Long life education-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahkota Cantik

13 Agustus 2020   00:15 Diperbarui: 13 Agustus 2020   00:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu Bapak mengambil Al Qur`an yang biasa dipakai Erma.  Sebuah Al Qur`an yang setia menemani Erma ke manapun pergi. Warnanya merah yang sudah nampak pudar dan kertasnya sudah lusuh karena sering buka tutup untuk menghafal Al Qur`an.

Dua bulan sudah berlalu, kondisi Erma belum membaik.  Penyakit yang dideritanya masih belum bisa disembuhkan, ternyata Erma terkena kelainan darah.  Karena tidak ada biaya untuk berobat, akhirnya Erma hanya kontrol dua minggu seklai di rumah sakit yang dekat dengan rumahnya. 

"Bapak, mendekatlah ke sini, Erma ingin melantunkan hafalan dan Bapak menyimaknya, "pinta Erma.

"Iya, Nak, kuatkan InsyaAllah kamu akan sembuh," kata Bapak.

Erma pun dengan lirih melantunkan ayat-ayat suci Al Qur`an yang keluar dari bibirnya yang tampak pucat dan mengering.  Setelah selesai menghafal 1 surat, suara Erma makin melemah.  Bapak pun terkesiap, dan memegangi urat nadi Erma.

"Innalillaahi wa inna ilaihi rooji`uun, " kata Bapak dengan pelan.

Senyum tampak menghiasi wajah Erma seolah ada bidadari cantik sudah menyambutnya.  Seketika tercium bau aroma mewangi memenuhi ruangan kamar Erma.

Bapak hanya bisa berdoa semoga dapat dipertemukan Erma kembali saat di surga dengan mempersembahkan mahkota cantik untuk kedua orang tuanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun