Pendidikan formal dan non formal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. (Dalam artikel ini kami manaruh istilah pendidikan formal sebagai metode pendidikan. Dan pendidikan non formal sebagai metode pengajaran). Sebelum membahasnya lebih lanjut hendaknya kita memahami dan mengetahui 2 suku kata yang berbeda yaitu Pendidikan dan Pengajaran.
Pengertian
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mendidik (pendidikan) memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Perlu diketahui bahwa kecerdasan pikiran disini bisa berupa cara ataupun pola berpikir seseorang. Dan yang perlu digarisbawahi bahwa pendidikan adalah tentang bagaimana seseorang dibentuk pola pikirnya, kebiasaannya, tingkahlakunya, sopan santunya terhadap yang lebih tua, ataupun tata krama dalam kesehariannya.
Berbeda dengan mengajari (Pengajaran), kata ajar sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Â memiliki arti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui.Â
Pada hal ini setiap orang, tidak hanya guru (karena guru adalah yang mengajar disekolah), yang memiliki wawasan lebih hendaknya menyampaikan ilmu yang ia miliki itu kepada orang bodoh, dalam artian tidak mengetahui wawasan atau ilmu tersebut, supaya status orang bodoh itu bisa berubah menjadi tahu.
Penjelasan
Dalam sekolah formal, seorang pelajar kerap kali dihadapkan dengan mata pelajaran yang ia benci, guru-guru menyebalkan, teman-teman yang memancing emosi, guru yang tidak menjelaskan dengan jelas dan rinci, jadwal masuk kelas yang rutin setiap pagi atau siang, Suasana belajar yang kurang kondusif dan efektif, dan banyak hal lain yang menjadi pengahalang.
Dari problematika ini akhirnya terciptalah sistim atau konsep pendidikan non formal yang tentu menurut sebagian besar orang lebih efektif karena dengan pendidikan non formal seperti autodidak, kursus, lembaga pelatihan, ilmu pengetahuan yang didapat bisa bertambah secara intensif.Â
Mereka bisa memahami mata pelajaran favorit tanpa harus menghadapi mata pelajaran yang dibenci, tanpa ocehan dosen yang tiada henti, tanpa menghabiskan waktu disekolah setiap pagi serta berbagai macam keuntungan lainnya yang menanti.
Lebih Mendalami Makna Pendidikan
Sebelum membahasnya lebih lanjut, perlu dipahami juga bahwa jenjang pendidikan, sekali lagi saya tekankan, Pendidikan (pahami artinya terlebih dahulu diatas)¸ yang ditempuh oleh seseorang harus bisa (Wajib hukumnya) mengasah serta membentuk pola pikir, kepribadian, perilaku, sopan santun, serta tata krama mereka menjadai karakter yang lebih baik.Â
Berbeda dengan pengajaran atau mengajar yang tugas lembaga tersebut adalah menyampaikan ilmu dari otak seserang yang cerdas ke orang yang bodoh dengan waktu dan metode yang efektif serta efisien
Kelebihan dan Kekurangan
Pendidikan formal (di Sekolah) memakan waktu yang cukup lama untuk sekadar memahami pelajaran, tapi disitu pola pikir, karakter, watak, dan sifat seorang pelajar akan terdidik.Â
Mereka dilatih untuk bersabar, mengendalikan emosi, memahami masalah sosial, memecahkan problematika dasar, belajar menjadi seorang pemimpin, belajar menjadi masyarakat yang baik, dan bekerjasama.Â
Akhirnya tumbuhlah rasa kemanusiaan, toleransi, jiwa kepemimpinan, karakteristik, sifat, watak, akhlaq, dan kepribadian yang baik serta mandiri. Inilah alasan kenapa saya mengistilahkan pendidikan formal sebagai metode pendidikan.
Begitu juga pendidikan non formal (diluar kelas) atau kita sebut dengan metode pengajaran yang memiliki beberapa keunggulan dalam segi pemahaman materi. Seperti metodologi pembelajaran yang lebih efisien, banyak waktu luang yang tersisa untuk belajar mandiri, bertemu dengan komunitas yang sefrekuensi atau sejalan.Â
Bukan berarti tidak ada unsur pendidikannya tapi metode pembelajaran mengandung unsur pendidikan yang kurang kompleks. Ini juga sebagai alasan kami kenapa pendidikan non formal kami istilahkan sebagai metode pengajaran, karena fokusnya pada penanaman ilmu pengetahuan.Â
Kesimpulan
Pendidikan formal dan non formal bukanlah hal yang bisa dipisahkan karena setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa saling melengkapi. Jika pendidikan formal yang berperan sebagai pembentuk karakter didukung oleh pendidikan non formal sebagai faktor penanaman ilmu maka akan tercipta pribadi dengan intelektualitas yang tinggi.
      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H