Mohon tunggu...
Tamam Malaka
Tamam Malaka Mohon Tunggu... social worker -

pejalan yang menyukai sunyi tetapi pun menyenangi keramaian alam pikir umat manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Patung

3 Juni 2015   08:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tidak ada sesuatu yang
berubah. Tetap adanya
begitu-begitu saja.

kau dan juga diriku
nyatanya menyerupai patung

meski patung itu sendiri
sama sekali tidak
menyerupaimu,

tidak menyerupai kita. tanah lot (2015)

[caption id="attachment_421869" align="alignnone" width="300" caption="poto | tokopedia.com"]

14332944792094323237
14332944792094323237
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun