Mohon tunggu...
Wenseslaus Tama
Wenseslaus Tama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hola! It's me,Tama. Disini aku akan berbagi pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman yang jelas sangat terbatas. Kita nggak akan tahu kapan ilmu itu berguna dan terpakai. Semoga konten disini sedikit bermanfaat sekiranya saat lagi dibutuhkan di kolom pencarian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Raja Daud, Tokoh Alkitab dan Pemazmur Paling Tersohor

12 Mei 2024   20:16 Diperbarui: 12 Mei 2024   20:31 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Raja Daud adalah tokoh Alkitab yang paling terkenal bagi kalangan umat Kristen. Hal ini dikarenakan Daud adalah pengarang kitab mazmur termasyur sepanjang masa. Kitab Mazmur atau Telihim () adalah kitab dengan pasal terbanyak dalam kitab suci. Sebagian besar kitab mazmur disusun oleh Raja Daud, yang disebut sebagai "penyanyi Israel yang manis". Selain itu, hampir setengah dari banyaknya bab di kitab mazmur diawali dengan isi "Mizmor Ledavid" (a Song of David). 

Dinamika gaya bahasa yang digunakan Daud dalam tulisan mazmur dapat dibagi menjadi dua, yaitu : doa ratapan dan doa pujian. Hal ini menjadikan Daud sebagai salah satu tokoh teladan orang Kristen yang dipanggil Tuhan untuk memelihara iman yang kuat. Lebih dari pada itu, Daud juga adalah tokoh yang penting dalam sejarah keselamatan manusia. Sebab, Yesus berasal dari silsilah keturunan Daud, karenanya Yesus kerap kali disebut "Anak Daud".

 Syair pujian dan ratapan yang ditulis oleh Raja Daud ini telah terbukti dapat menjadi citarasa alat doa yang luar biasa bagi umat beriman. Itulah mengapa, tulisan mazmur Daud digunakan dalam teks liturgi ibadat harian Gereja Katolik.  Hal ini dikarenakan ungkapan dan ratapan Raja Daud berangkat dari pengalaman hidupnya yang sangat sesuai dengan dinamika kehidupan umat beriman zaman sekarang.

Daud dan Latar Belakangnya

Menurut catatan Alkitab Perjanjian Lama dan para ilmuan sejarah, Daud dilahirkan kira-kira pada tahun 1004 SM di Kota Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda. Daud lahir pada era hampir berakhirnya masa hakim-hakim, masa yang sangat kacau dan tidak karuan dalam sejarah Israel. Isai, ayah Daud beserta Nahash, ibu Daud, mempunyai 8 putra dan 2 putri. Dalam Alkitab, nama 1 putra tidak disebutkan. Ketujuh putranya adalah: Eliab anak sulung, Abinadab, Simea atau Syama, Netaneel, Radai, Ozem dan Daud anak yang bungsu.  Istrinya bernama Mikhal, putri Raja Saul dan kedua anak perempuan Daud adalah: Zeruya dan Abigail. 

Pada masa remajanya, Daud adalah seorang gembala domba yang memiliki kemampuan berperang karena beberapa kali ia melawan binatang buas yang akan memangsa kawanan hewan ternak yang dijaganya. Selain suka menggembala, Daud juga hobi dan terampil dalam bermain seruling dan kecapi. Ia pertama kali muncul dalam kitab suci ketika Allah memimpin Samuel ke rumah Isai untuk mengurapi Daud sebagai raja. 

Segelintir Kisah Raja Daud

Beberapa alur kisah hidup dari Raja Daud yang menarik dan terkenal, yakni : ketika ia sejak kecil bersahabat dengan Yonatan anak Raja Saul (1 Samuel 18), suatu ketika dia menang melawan Goliat sang raksasa filistin (1 Samuel 17:40-58), kemudian Raja Saul mengangkat Daud menjadi pemimpin pasukan perang tentara Israel (1 Samuel 18:5) lalu, dia menjadi menantu Raja Saul (1 Samuel 18:27) setelah itu, Daud diangkat menjadi raja Israel (2 Samuel 5:1) namun, Ia jatuh kedalam dosa perzinahan bersama Batsyeba (2 Samuel 11:2) sampai dia mengalami pertobatan (2 Sam 11:27). 

Dari beberapa ayat tersebut, kita dapat melihat kisah dinamika hidup Daud. Tidak selamanya kehidupan seorang Raja dilalui dengan pengalaman yang baik. Dalam beberapa kesempatan Daud harus menerima konsekuensi dari perbuatan dosa yang telah dilakukannya. Namun, Daud memiliki kerendahan hati untuk mengakui dosanya di hadapan Tuhan dan berani keluar dari kecenderungan melakukan dosa tersebut. 

Karya Sastra Raja Daud

Daud menjadi pelopor utama dalam penulisan kitab mazmur (Septuaginta-LXX : Psalmoi). Dalam tulisannya yang hingga kini digunakan dalam liturgi ibadat harian Gereja Katolik ritus Latin, Daud sering menggambarkan iman dan isi hati umat beriman. Keagungan karya Allah sungguh nyata dalam kehidupan bangsa Israel. Gambaran iman umat Israel akan keagungan Allah ini dinyatakan lewat gaya penulisan kitab mazmur yang seperti doa bernada puitis dalam lagu-lagu dan puji-pujian. 

Beberapa contoh kutipan yang dapat kita lihat, yakni ; (Mzm 22:2) "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku." - dilanjutkan masih dalam pasal yang sama (Mzm 22:20) "Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!" - Kita bisa melihat bahwa Raja Daud adalah pribadi yang senantiasa jujur dihadapan Tuhan. Waktu Raja Daud merasa sakit hati, ia kecewa dengan Tuhan, ia marah sehabis-habisnya, namun diakhir tulisannya selalu ada kata-kata pengharapan. Ketangguhan iman seperti ini perlu ada dalam pribadi kita. 

Contoh lain masih dapat kita temukan; waktu Raja Daud jatuh dalam dosa, ia merasa relasinya dengan Tuhan sedang rusak, ia segera mohon ampun dan berekonsiliasi dengan Tuhan. (Mzm 51:3) "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!" dan kita bisa melihat, bahwa raja Daud adalah pribadi yang selalu rindu akan hadirat Tuhan. Dia tidak ingin Roh Kudus Tuhan yang bertahta tinggal didalam hatinya diambil oleh Tuhan kembali karena telah melakukan perbuatan berdosa. (Mzm 51:13) "Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" - (Mzm 139:7) "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?". Raja Daud adalah sosok pemimpin yang takut akan Tuhan.

Kesimpulan

Dari beberapa kutipan mazmur yang saya ambil di atas, saya bisa merefleksikan terkadang dalam perjalanan hidup panggilan ini, banyak masalah dan persoalan yang sulit saya mengerti. Dalam keadaan krisis seperti itu, saya sering kali tidak mengambil waktu tenang untuk duduk diam tinggal bersama Tuhan. Saya menghadapi masalah hidup ini tidak dengan kelembutan hati dan keteguhan iman akan pertolongan Tuhan. Saya jadi mengerti bahwasannya Tuhan sangat rindu dan menghendaki saya untuk kembali kepadaNya, membangun ritme hidup doa dalam keheningan. Tuhan itu sumber kekuatan kita. waktu kita dihadapkan dengan masalah hidup ini, kita dipanggil untuk merespon dengan hati yang tenang agar tetap bisa merasakan damaiNya Tuhan. Saya harus mulai mengeluarkan kata-kata penuh pengharapan agar cara pandang saya melihat masalah ini tidak dengan cara yang melukai hati Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun