Mohon tunggu...
talum3
talum3 Mohon Tunggu... Relawan - Profesi Tukang

hobi belajar nukang, belajar bengkel, belajar seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan Dosen yang Kreatif adalah Orang yang Sadar, Mau Berubah, Pekerja Keras dan Visioner

21 Juni 2023   11:57 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:26 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sadar bahwa alat-alat dan barang-barang yang banyak di pakai di dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di masyarakat bahkan sampai di tingkat negara banyak buatan luar negeri atau merk asing. 

Seperti infocus Epson, Laptop Asus, Lenovo, telepon genggang Xiaomi,  Samsung dan Apple, televisi LG, TV Sony, sepeda motor Honda, Yamaha, Suzuki, Mobil Toyota, Mobil Suzuki, Mobil KIA, Mobil Wuling, Lampu Philips, Lampu Osram, Lemari Es Toshiba, Lemari Es Sharp, Lemari Es Samsung, Penyedot debu Modena, vacuum cleaner Philips, Penyejuk udara (Air Conditioning) Merk Panasonic, Gerinda tangan Makita, Mesin Bor tangan Hitachi, Kipas angin merk KDK, Pengaduk adonan kue merk Bosch, Spidol papan tulis merk Snowman, Speaker Komputer merk Logitech, Sistem Operasi Komputer Windows, Sistem Operasi Telepon genggam Android atau IOS. Obat-obatan, vaksin dan peralatan kesehatan untuk menghadapi covid 19 juga sebagian besar berasal dari impor. Bahkan sampai jarum tangan dan penitipun di impor dari negara lain. 

Dengan banyaknya barang yang dibeli sudah pasti uang yang keluar lebih banyak dibandingkan uang yang masuk ke dalam negeri.

Karena banyaknya barang bermerk dari negara asing yang di beli dan dipakai masyarakat Indonesia, Negara dengan ranking ke 4 terbanyak penduduknya didunia ini, maka menempatkan Indonesia di urutan ke 50 dalam Indeks Daya Saing Global (IDSG) menurut World Economic Forum. Dan berada di urutan ke 87 dari 132 negara dalam Indeks Inovasi Global (IIG) menurut WIPO (World Intelectual Property Organization).

Dengan membaca beberapa informasi dari IDSG dan IIG kita sebagai guru/dosen, seharusnya sadar dan mau berubah. Berani meninggalkan gaya lama mengajar, memberikan ceramah, memberikan soal latihan dan mengajar untuk menyelesaikan soal ujian.

Mau berubah dengan melihat perkembangan zaman yang dinamis dan cepat. Sadar negara lain sudah lebih maju dan lebih sejahtera. Negara lain yang kreatif akan mengekspor barangnya ke Indonesia dan Indonesia hanya menjadi pengimpor alias konsumen saja. Dan sadar bangsa ini ditentukan masa depannya oleh guru-guru/dosen-dosen yang mau berubah. 

Untuk memajukan negara ini guru/dosen harus mengikuti dan menerapkan metode pengajaran modern seperti keterampilan abad 21 yang mengajarkan 4C (creativity, critical thinking, collaboration, communication), mengajarkan berfikir kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikasi. 

Guru juga mau berubah untuk membuat soal-soalnya dengan jenis soal berfikir tingkat tinggi, HOTS (Higher Order Thinking Skill). Semua mata pelajaran bukan hanya di berikan dalam bentuk ceramah, tetapi juga siswa diajak menghasilkan pengetahuan baru, membuat karya atau produk yang bisa di jual. Misalnya pelajaran bahasa, siswa di targetkan membuat cerpen atau buku bagi siswa sma atau mahasiswa.

Dan cerpen ini bisa dimasukkan ke situs internet yang menyajikan cerita menarik dan tulisannya bisa di bayar. Dan bisa juga membuat blog untuk tugas pelajaran bahasa seperti cerpen, menulis esay, menulis karya ilmiah. 

Guru juga mau menganalis membandingkan pembelajaran bahasa di negara lain, apakah kita fokus ke pembelajaran tata bahasa, atau kita harus fokus mengajarkan keterampilan berkomunikasi, berargumen atau menulis. 

Fakta dilapangan pelajaran bahasa dari SD, SMP, sampai SMA hanya mengajarkan, kebanyakan tata bahasa. Guru-guru juga mengubah pembelajarannya dengan memasukkan PBL (Project Based Learning). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun