CT scan merupakan kepanjangan dari Computed Tomography Scan yang merupakan alat yang dikenal banyak orang sebagai alat pemindai kerusakan-kerusakan atau gangguan pada jaringan di otak. Alat ini mendeteksi secara rinci setiap jaringan dan struktur yang ada pada otak yang kemudian dipetakan dalam bentuk gambar. Teknologi ini menggunakan bantuan sinar-x yang dihasilkan dari tabung sinar-x.Â
Nah, ternyata selain CT scan, ada beberapa macam lagi alat-alat dengan teknologi canggih yang juga di pergunakan dalam proses pemindaian otak yang tentu saja setiap macamnya berbeda tergantung fungsi tiap alat masing-masing.
Apa saja itu?
Berikut adalah teknologi-teknologi yang dipergunakan dalam pemindaian otak:
1. CT scan ( Computed Tomography Scan); seperti yang telah diurai diatas, teknologi ini menggunakan bantuan sinar-x yang dihasilkan dari tabung sinar-x, tapi menghilangkan banyak superimposisi radiograf pada setiap prosesnya dalam mendemonstrasikan tubuh dalam beberapa bagian. Alat ini mampu mendeteksi kondisi real-time otak seperti stroke dan dimensia vaskular.
2. PET scan (Positron Emission Tomography Scan); tidak seperti CT scan, PET scan ini hanya mendeteksi area umum dari aktivitas otak dan tidak secara spesifik. Berfungsi sebagai diagnosis fungsi vital tubuh seperti metabolisme glukosa, aliran darah, oksigen dan untuk penderita kepikunan (alzheimer).
3. MEG (Magnetoencephalography); pengukuran ini gunanya diantara lain yakni memudahkan para ahli bedah dalam melokalisasi patologi, membantu menentukan fungsi dari berbagai bagian otak, neutofeedback, dll. Namun, MEG ini dilakukan untuk mengukur medan magnet yang dihasilkan oleh aktivitas listrik di otak melalui sebuah perangkat yang bernama Squid.Â
4. fMRI ( Functional Magnetic Resonance Imaging); mengukur aktivitas otak dengan mendeteksi perubahan oksigenasi dan aliran darah yang terjadi sebagai respon dari aktivitas saraf. fMRI ini juga dapat memetakan aktivitas otak yang aktif dalam keadaan mental tertentu.Â
5. EEG (Electroencephalography); proses ini seringkali digunakan dalam penelitian dan eksperimen dikarenakan sifatnya yang non-invasif. Dilakukan dengan meletakkan elektroda yang ditempel di kulit kepala yang berfungsi untuk merekam aktivitas otak. EEG ini mendeteksi aktivitas otak dalam suatu keadaan psikologis tertentu.Â
Segitu aja yah dulu,
Semoga bermanfaat..