Mohon tunggu...
talitha trinityy
talitha trinityy Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Memahami Fraud : Pengertian dan kasus pada PT Garuda Indonesia TBK

11 Januari 2025   13:02 Diperbarui: 11 Januari 2025   13:02 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

1. Kasus Fraud di PT Garuda Indonesia Tbk 

PT Garuda Indonesia melaporkan laba bersih sebesar USD 809,84 ribu pada laporan keuangan tahun 2018. Ini sangat berbeda dengan kerugian besar sebesar USD 216,5 juta yang dialami perusahaan pada tahun 2017. Namun, temuan penyelidikan menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan disebabkan oleh pengakuan pendapatan sebesar USD 278,81 juta dari kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi (MAT). Meskipun tidak ada bukti transaksi yang sah, pendapatan ini dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Fakta ini pertama kali muncul di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ketika Chairul Tanjung dan Dony Oskaria, dua komisaris Garuda Indonesia, menolak menandatangani laporan keuangan. Penolakan ini menunjukkan bahwa laporan yang tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengandung kejanggalan. Pada akhirnya, regulator, auditor, dan publik sangat memperhatikan kasus ini.

2. Implikasi Fraud

Kasus Fraud pada PT Garuda Indonesia merusak keuangan perusahaan dan kepercayaan publik dan investor terhadap industri penerbangan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam praktik bisnis sangat penting untuk mempertahankan reputasi dan keberlangsungan suatu perusahaan.

Fraud yang terjadi pada PTGaruda Indonesia TBK :

1. Fraud Laporan Keuangan: Jenis ini terjadi ketika manajemen perusahaan memanipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik daripada yang sebenarnya. Dalam kasus Garuda, pengakuan pendapatan yang tidak didukung oleh bukti transaksi yang sah menunjukkan bahwa laporan keuangan mereka dimanipulasi. 

2. Korupsi: Penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, seperti suap atau pemerasan, disebut korupsi. Dalam kasus Garuda, kolusi antara manajemen dan pihak ketiga untuk memperoleh keuntungan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan merupakan bentuk korupsi. 

3. Pencurian Data: Ini adalah istilah yang mengacu pada pencurian informasi penting perusahaan, seperti catatan operasional atau data keuangan. Pelanggaran keamanan data Garuda juga dapat dianggap sebagai fraud.

Dampak dari fraud pada PT Garuda Indonesia Tbk :

1. Kerugian Keuangan: Salah satu dampak paling langsung dari fraud adalah kerugian finansial yang signifikan. Tindakan kecurangan dapat mengakibatkan hilangnya aset, penggelapan dana, atau kerugian akibat manipulasi laporan keuangan, yang semuanya berdampak negatif pada profitabilitas perusahaan.

2. Hancurnya Reputasi: Fraud dapat merusak citra perusahaan di mata masyarakat umum, investor, dan mitra bisnis. Ketika sebuah perusahaan terlibat dalam skandal kecurangan, mereka dapat kehilangan kepercayaan orang lain, yang dapat berdampak pada hubungan bisnis dan pendapatan di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun