Dikutip dari buku Kebijakan Pembangunan Ekonomi (2019) oleh Ignatius Adiwidjaja, barang privat adalah adalah barang yang diperoleh lewat mekanisme pasar. Berbeda dengan barang publik, barang privat lebih bersifat pribadi. Barang privat biasanya hanya bisa digunakan oleh satu konsumen.Â
Dilansir dari kompas.com, beberapa sifat barang privat yaitu rivalrous consumption, artinya konsumsi suatu barang dapat menghilangkan atau mengurangi kesempatan pihak lain untuk pemanfaatannya. Excludable consumption yang berarti konsumsi barangnya dibatasi karena ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Contohnya harga barang. Scarcity adalah kelangkaan atau keterbatasan jumlah barang yang tersedia.Â
Kelangkaan biasanya terjadi, karena jumlah barang privatnya terbatas. Contoh barang privat atau barang pribadi antara lain pakaian, makanan, tiket bioskop, dan mobil karena pembelian salah satu barang tersebut membatasi persediaan yang dapat digunakan konsumen lain, barang tersebut harus dibayar, dan barang tersebut dapat ditolak jika tidak disukai.
Barang pribadi dapat dikatakan sebagai barang yang dapat dikecualikan, artinya pemiliknya dapat mencegah orang lain untuk menggunakan barang tersebut. Contohnya, handphone, sepeda motor, dan rumah. Dapat bersaing, artinya konsumsi oleh satu orang akan mengurangi ketersediaan barang tersebut untuk orang lain.Â
Contohnya, makanan dan minuman. Ciri-ciri barang pribadi yaitu excludability, artinya dapat mengecualikan orang lain dari konsumsi barang tersebut. Rivalry, artinya konsumsi oleh satu orang akan mengurangi ketersediaan barang tersebut untuk orang lain. Pentingnya barang pribadi yaitu dapat memenuhi kebutuhan dasar individu. Hal ini karena barang pribadi seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal penting untuk kehidupan individu.Â
Selain itu dapat meningkatkan kualitas hidup, artinya barang pribadi seperti handphone dan kendaraan dapat meningkatkan kualitas hidup individu. Di samping itu, barang pribadi juga mempunyai tantangan terutama dalam hal penyediaan barang dan dapat menimbulkan ketimpangan karena tidak semua orang dapat memiliki akses yang sama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI