Aku langsung masuk ke dalam dan mengunci pintu rapat - rapat. Karna, aku takut itu orang jahat yang berniat tidak baik terhadap keluargaku. Akupun berniat akan menceritakan ini kepada bunda esok hari untuk memastikan apa yang aku dengar.
BAGIAN 3
Pagi ini, aku terbangun karena suara kokok ayam yang terdengar sangat keras di telingaku. Aku terbangun dan langsung mandi karena aku tahu sekarang adalah hari kepindahanku. Baik itu pindah rumah dan pindah sekolah. Sangat memalaskan tapi apa boleh buat.
"Kakaa cepet mandi, sarapan terus siap-siap juga kan mau pindah," suruh bunda. "iyaaa ini mau," jawabku sambil mengambil handuk yang tergantung di jemuran.
Setelah aku siap-siap,sarapan dan mandi, aku dan bunda berangkat ke sekolah terlebih dahulu karna aku harus mengurus surat kepindahan sekolahku dan juga berpamitan dengan guru serta teman kelasku.
Sesampainya di sekolah dan setelah mengurus surat suratnya dari Kepala Sekolah, aku masuk ke kelas untuk berpamitan dengan teman - temanku terutama Annisa. Kami telah berteman lama dan yaa cukup dekat untuk di bilang sahabat. Sedih rasanya untuk berpisah dengan teman - teman yang sudah lama ku kenal. Dan sekali lagi, aku malas memiliki teman baru.
Aku pulang kerumah dengan bunda untuk memasukan barang - barang serta perabotan rumah ke truk yang telah terparkir di depan rumah. Truk ini akan membawa ke rumah baruku, lingkungan baru, dan yang pasti teman baru mungkin. "cape banget harus pindah - pindah gini," kataku dalam hati.
Setelah semua barang telah berada di atas truk aku dan bunda serta sopir truk bergegas pergi meninggalkan rumah lamaku dan menuju rumah baruku. Tidak jauh, jaraknya pun cukup dekat setauku. Bahkan hanya berbeda kecamatan saja sih. Setelah sampai di rumah baruku, aku membantu tukang dan bunda untuk membawakan barang-barangnya yg aga ringan dan bisa di bawa olehku. Lingkungannya lumayan aku senangi. Asri dan masih banyak sekali pohon.
"Ahh akhirnya semuanya beress," keluhku. "Sok mandi dulu sana, udh itu nanti makan," ucap bunda. Tak terasa semuanya beres saat menjelang magribAkupun bergegas mandi dan setelahnya aku makan. Saat makan bunda bilang "Besok bangun pagi yaa, kita ke sekolah baru kamu. Daftar dulu," kata bunda. Mendengar itu aku hanya mengangguk sambil melahap makanan yang ada di depanku karna aku sangat lapar sekali sebab tadi bebantu pindahan. Setelah itu aku pergi ke kamar untuk beristirahat di kasurku dan di kamar baruku. Aku harus tidur sekarang agar tak kesiangan.
BAGIAN 4
Hari ini adalah jadwalku ke sekolah baru untuk daftar. Aku bergegas mandi dan seperti biasa sarapan dulu sebelum pergi. Aku berangkat dengan bunda dan yang pasti adikku juga di bawa. Sesampainya di sekolah baru, aku merasakan suasana baru. "Sekolah ini lumayan bersih, sepertinya aku akan mudah beradaptasi," pikirku. Bunda dan akupun menuju ruang Kepala Sekolah untuk mengurus kepindahanku darj sekolah yang lama ke sekolah yang baru.
Setelah ngobrol dan mengurus berkas - berkas kepindahanku, Kepala Sekolah tersebut bilang "Besok langsung masuk aja di kelas 6A," kata pak kepsek. Bunda dan aku mengiyakan. Oh yaa, disekolah ini seragamnya berbeda bukan seperti sekolah lainnya. Putih hitam. Yap, betul aneh bukan? tapi aku tidak berpikiran seperti itu. Aku kira itu bagus - bagus saja. lalu pulang kembali kerumah untuk beristirahat.
Dirumah aku terus memikirkan kejadian yang mengetuk pintu itu. Aku lupa belum memberi tahu bunda tentang ini. Aku berniat memberi tahunya sekarang. "Bunn, waktu di rumah lama ada yang ngetuk pintu 3 kali tapi gaada orangnya siapa yaa?" tanyaku. "ah mungkin orang jahil," jawab bunda. "Aneh sekali masa orang jahil tengah malem niat banget" pikirku.
Aku yang masih mencoba melupakan kejadian itu sambil membereskan buku dan seragam untukku besok masuk ke sekolah baru. "Semoga aja temen - temennya baik" pikirku. Haripun mulai larut bulan sudah nampak di tempatnya. Aku mulai mengantuk sembari memikirkan karna sebentar lagi ramadhan dan idul fitri, "apakah aku harus mengunjunginya? Tapi aku kecewa padanya. Walau telah beberapa tahun tidak bertemu, kecewa ini masih ada. Cinta pertama seorang anak perempuan itu tidak ada untukku." bisikku dalam hati. Ah sudahlah itu nanti ku pikirkan lagi aku harus tidur cepat agar tidak kesiangan di hari pertamaku.
Pagi hari saat bayang bulan masih ada aku terbangun karena mimpiku semalam. "Kaka cepet mandi biar ga kesiangan masuk sekolah," suruh bunda. Aku cepat - cepat mandi dan langsung bersiap memakai seragam baruku dan tidak lupa sarapan sebelum sekolah. Hari pertama, aku di antar bunda sebab aku tidak tahu kelasnya. Akupun memenukan kelas paling drkat dengan tangga yang bertuliskan 6A. Siswa lainnya melihatku dengan tatapan yg aneh menurutku seraya berbisik " murid baru? murid baru?," kata beberapa siswa.
Aku tidak memperdulikan mereka karna aku langsung masuk ke kelas tersebut. Aku duduk di bangku depan bersama teman yang baru ku kenal beberapa detik yang lalu. "Aku Ziva," kata teman sebangkuku. "Aku Lita," jawabku. Kami cukup akrab untuk beberapa hari dan dia pun cukup baik menurutku. Menurutku teman yang lain pun cukup baik terhadapku.
BAGIAN 5
Tak terasa aku telah bersekolah di sekolah baruku selama setengah tahun lebih sebentar lagi aku akan lulus dari sini. Dan hari ini adalah hari terakhir ramadhan. Sebentar lagi akan menyambut hari raya Idul Fitri. Terbesit di pikiranku untuk mengunjunginya. Apa aku mengunjunginya saja. Dan yaa aku memiliki keputusan untuk mengunjunginya esok hari saat lebaran.
Esok harinya, aku sholat Idul Fitri dahulu. Dan yaa sekolah pun libur pastinya. Tradisi maaf- maafan yang sering di lakukan pun telah selesai. Tak lupa memakan makanan khas lebaran yaitu uli dan kupat. Setelah selesai makan aku meminta untuk di antar ke rumah nya ditemani kakakku. Dengan Menaiki ojek aku dan kakakku pergi menuju rumah -nya-.
Sesampainya disana aku langsung mengetuk pintu rumah -nya-. (Tok tok tok) "Assalamualaikum, assalamualaikum..," Ucapku. Tapi sedari tadi tidak ada tanda - tanda akan dibukanya pintu ataupun salamku yang di jawab. Akupun mengintip dikacanya hanya tampak lemari dan kursi yang berantakan dan berdebu. "Aneh sekali ko berantakan," pikirku. Tidak lama kemudian ada tetangga yang datang menghampiriku. "Ehh eneng udah lama ga kesini," kata tetangga itu. "hehe iyaaa udah lama," jawabku. Raut wajah tetangga itu yang asalnya senang melihatku menjadi sedih. "Neng gatau? papah mah udah meninggal 2 bulan yang lalu, sakit kanker hati" kata tetangga itu sambil memelukku dan mengusap punggungku. Aku yang kaget dan syok hanya bisa tertegun diam tanpa kata lalu berpamitan untuk kembali pulang kerumah.
Aku tidak mengatakan apa - apa di jalan. Hanya bisa merasakan ada yang hilang dariku. Tapi aku tidak menangis. Waktu terasa berhenti dan duniapun berhenti berputar. Aku bingung aku harus apa. "Apa ini benar?," pikirku. Tapi yaa ini memang benar. Aku tidak menangis, tapi aku tahu ini menyakitkan. Aku bingung apa yang harus kulakukan. "mengembalikan waktu?," ucapku dalam hati. Aku pulang dan aku menyampaikan kabar ini kepada bunda lalu aku masuk ke kamar untuk beristirahat aku bingung. Harus bagaimana?