Mohon tunggu...
Talitha dan Yasmin
Talitha dan Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 5 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Akun ini dikelola oleh Talitha Luthfia Z. dan Yasmin Himayah A. Kami merupakan mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngurus Orang Sakit Malah Jadi Sakit? Kenali Risiko Informal Caregiver!

12 November 2023   06:00 Diperbarui: 12 November 2023   06:28 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caregiver merupakan sebutan untuk seorang pengasuh atau perawat yang memberikan bantuan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari orang lain. Terdapat dua jenis caregiver, yaitu formal dan informal. Formal caregiver merupakan seorang perawat profesional yang telah mendapatkan pelatihan dan pendidikan dalam memberikan perawatan atau pengasuhan dan diberi bayaran atas jasanya.

Biasanya formal caregiver ini berasal dari layanan agen kesehatan di rumah dan profesional terlatih lainnya. Berbeda halnya dengan Informal caregiver atau disebut juga sebagai family caregiver, merupakan seseorang yang memberikan pengasuhan atau perawatan kepada kerabat dengan kondisi kesehatan tertentu dan biasanya tidak diberi upah atas jasanya.

Informal caregiver berperan membantu pasien dalam mobilitas, komunikasi, perawatan diri, penyesuaian emosional, dan psikologis sehingga caregiver harus menyeimbangkan peran tanggung jawab dalam merawat pasien sekaligus menyesuaikan gaya hidupnya. Banyaknya tanggung jawab yang dimiliki oleh informal caregiver ini tidak sebanding dengan pengetahuan dan skill yang dimiliki oleh informal caregiver dalam memberikan perawatan sehingga memiliki beban risiko kesehatan kerja yang cukup tinggi, contohnya adalah depresi. 

Beban Informal Caregiver

Perawatan yang diberikan oleh seorang caregiver dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menimbulkan berbagai dampak, seperti beban caregivers atau caregivers burden yang mencakup beban emosional, fisik, bahkan hingga finansial dan hubungan sosial secara signifikan. Beban yang dialami oleh caregiver akan semakin tinggi pula seiring dengan tingkat keparahan penyakit dari pasien (Gbiri, Olawale, & Isaac, 2015). 

Beban caregiver didefinisikan sebagai distress atau strain yang dialami atau dirasa oleh seorang caregiver. Distress atau stres negatif tersebut dialami oleh seorang caregiver, yang sedang memberikan perawatan atau asuhan terhadap orang dengan penyakit kronik atau kondisi kesehatan mental yang membatasi kemampuan seseorang dalam beraktivitas sehari-harinya (Rha, S. Y. et al., 2015; Liu et al., 2020 dalam Monahan, Z. et al., 2023).

Faktor Risiko Kesehatan Informal Caregiver

Penyebab stres yang objektif mencakup kecacatan fisik pasien, gangguan kognitif, dan perilaku bermasalah, serta jenis dan intensitas perawatan yang diberikan. Pada caregiver, penyebab stres objektif ini menyebabkan stres psikologis dan gangguan perilaku kesehatan, yang merangsang respons fisiologis yang mengakibatkan penyakit hingga kematian. 

Risiko terhadap beban caregiver dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perbedaan individu, misalnya jenis kelamin, usia, atau apakah caregiver memiliki riwayat kesehatan tertentu. Penelitian membuktikan bahwa perempuan cenderung lebih rentan mengalami stres karena produksi hormon oksitosin (Rafiyah & Suttharangsee, 2011 dalam Ariska, Y. N. et al., 2020). Selain itu, tugas dan tanggung jawab yang menyita waktu dan tenaga membuat kondisi sosial caregiver terisolasi dan mengganggu rutinitas harian (Nemati et al., 2018). 

Informal caregivers menghabiskan waktu sekitar lebih dari 21 jam per minggu memberikan asuhan dan membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (Thana et al., 2021) dimana semakin banyak waktu kerja akan semakin berisiko. Pemberian edukasi juga menjadi salah satu faktor risiko karena biasanya informal caregiver menjadi seorang pengasuh dengan sedikit atau tanpa adanya pelatihan dan edukasi (Ferrell et al., 2013 dalam Rha, S. Y. et al., 2015).

Dampak Kesehatan Informal Caregiving

Bekerja sebagai pengasuh atau caregiver memiliki dampak negatif yang dapat terakumulasi seiring berjalannya waktu dan mempengaruhi kualitas hidup serta kesejahteraan sehingga mengakibatkan stres dalam pengasuhan, contohnya adalah kelelahan psikologis dan fisik (Yu et al., 2023). 

Menurut beberapa studi, secara psikologis, caregiver seringkali mengalami depresi, rasa tidak puas dalam hidup, dan gangguan kecemasan lainnya. Sementara itu, secara kesehatan fisik seorang informal caregiver berisiko mengalami cedera punggung, tekanan darah tinggi, hingga penurunan ataupun penambahan berat badan yang signifikan  (Sawatzky dan Fowler-Kerry, 2003 dalam Chang, H.Y. et al., 2010). Namun, dampak yang diberikan secara psikologis dari caregiving pada umumnya lebih intensif daripada dampak fisik (Burton et al., 2003 dalam Schulz, R. et al., 2008). 

Dampak gangguan kecemasan dan depresi yang dialami tersebut secara signifikan terasosiasi dengan kualitas tidur seperti terganggunya jam tidur sehingga akan menurunkan kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan pada caregiver (Gonalves, C. et al., 2021; Bevans, M. et al., 2012). 

Cara Mencegah Risiko Kesehatan pada Informal Caregiver

Mengingat pentingnya peran informal caregiver sebagai pelaksana perawatan jangka panjang bagi individu yang memiliki keterbatasan, maka perlu dilakukannya pembekalan kompetensi agar asuhan dan perawatan yang diberikan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Saat ini, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI telah menyediakan Standar Kurikulum Pelatihan Pendampingan Lanjut Usia Bagi Caregiver beserta Modul Pendampingan Lanjut Usia Bagi Caregiver. 

Modul ini berisi informasi mengenai hak dan kewajiban caregiver, etika dan etiket pelayanan lansia, berbagai penyakit pada lansia, instrumen activity of daily living (ADL) lansia, cara pendampingan, cara penanganan kegawatdaruratan lansia, komunikasi yang efektif, gizi lansia, dan berbagai edukasi terkait perawatan lansia lainnya. Bahkan, modul ini juga membahas aspek keselamatan dan kesehatan kerja dari caregiver itu sendiri, apa saja risiko dalam pendampingan lansia dan bagaimana cara bekerja (mengasuh dan merawat) yang aman.

Dinas Kesehatan di beberapa kota juga telah menyelenggarakan acara Orientasi Penggunaan Panduan Praktis untuk Caregiver Informal pada Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia. Acara ini dihadiri oleh para nakes dan kader lansia. Setelah acara ini berakhir, harapannya nakes tersebut dapat mengedukasi para informal caregiver seperti kader puskesmas, panti lansia, maupun keluarga yang mempunyai lansia terkait dengan kesehatan para lansia.

Panduan dan kegiatan orientasi ini merupakan upaya yang baik untuk mengurangi risiko kesehatan para informal caregiver. Hanya saja, Kemenkes belum menyediakan panduan caregiver dalam pendampingan individu dengan kondisi kesehatan lainnya. Jadi, untuk saat ini, informal caregiver yang memberikan perawatan dan pengasuhan pada individu dengan kondisi kesehatan yang tidak tercantum pada modul, dapat mengikuti panduan dari Modul Pendampingan Lansia terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan sebagian besar isi dari modul tersebut tidak terbatas pada kondisi kesehatan lansia saja.

Kesimpulan dan Saran

Peran informal caregiver sangatlah penting di bidang kesehatan, namun terdapat risiko depresi dan stres yang tinggi sehingga penulis memberikan saran yang ditujukan kepada penyedia layanan kesehatan terkait permasalahan atau beban informal caregivers agar lebih disorot dan diperhatikan. Selain itu, semoga kedepannya Kemenkes dapat membuat modul pendampingan dan acara edukasi tidak hanya untuk caregiver lansia, tetapi juga informal caregiver lainnya.


Referensi:

Ariska, Y.N., Handayani, P.A. and Hartati, E., 2020. Faktor yang berhubungan dengan beban caregiver dalam merawat keluarga yang mengalami stroke. Holistic Nursing and Health Science, 3(1), pp.52-63.

Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI (2019). Kurikulum Pelatihan Pendampingan Lanjut Usia bagi Caregiver. [online] Kemenkes RI. Available at: http://siakpel.bppsdmk.kemkes.go.id:8102/akreditasi_kurikulum/kurikulum_200211011119a1d63705acda18448c32898200e619cc.pdf.

Bevans, M. and Sternberg, E.M. (2012) 'Caregiving burden, stress, and health effects among family caregivers of adult cancer patients', JAMA, 307(4). 

Chang, H.Y., Chiou, C.J. and Chen, N.S., 2010. Impact of mental health and caregiver burden on family caregivers' physical health. Archives of gerontology and geriatrics, 50(3), pp.267-271.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI (2019). Panduan Praktis untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia. [online] Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Available at: https://perpustakaan.kemkes.go.id/inlislite3/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ODg3MWVmMGE5OWExYTZkZDhkNjdiZjAyNjlkZmRkN2I5M2M1NDJlYw==.pdf.

Gbiri, C.A., Olawale, O.A. and Isaac, S.O., 2015. Stroke management: Informal caregivers' burdens and strains of caring for stroke survivors. Annals of physical and rehabilitation medicine, 58(2), pp.98-103.

Gonalves, C., Martins, S. and Fernandes, L., 2021. Dravet syndrome: Effects on informal caregivers' mental health and quality of life--A systematic review. Epilepsy & Behavior, 122, p.108206.

Johns Hopkins Medicine (n.d.). Being a Caregiver. [online] Johns Hopkins Medicine. Available at: https://www.hopkinsmedicine.org/health/caregiving/being-a-caregiver.

Kemenkes RI (n.d.). Modul Pendampingan Lanjut Usia Bagi Caregiver - Modul 1 Kebijakan Pendayagunaan Caregiver Lanjut Usia. [online] Kemenkes RI. Available at: https://siakpel.kemkes.go.id/upload/akreditasi_kurikulum/modul-1-38313832-3236-4139-b639-363135343330.pdf.

Liu, Y., Hughes, M.C., Roberto, K.A. and Savla, J., 2022. Physical and mental health of family caregivers of older parents and grandchildren in China. Aging and Health Research, 2(1), p.100052

Monahan, Z., Shores, D., Mack, A., Bray, N., Ford, A. and Hartwell, M., 2023. Prevalence of depression among caregivers based on the condition and relationship of care recipient. Journal of Affective Disorders.

Nemati, S., Rassouli, M., Ilkhani, M. and Baghestani, A.R., 2018. Perceptions of family caregivers of cancer patients about the challenges of caregiving: a qualitative study. Scandinavian journal of caring sciences, 32(1), pp.309-316.

Rha, S.Y., Park, Y., Song, S.K., Lee, C.E. and Lee, J., 2015. Caregiving burden and the quality of life of family caregivers of cancer patients: the relationship and correlates. European Journal of Oncology Nursing, 19(4), pp.376-382.

Schulz, R. and Sherwood, P.R. (2008) 'Physical and mental health effects of family caregiving', AJN, American Journal of Nursing, 108(9), pp. 23--27.

Yu, X., Lim, K., Tang, L.-Y., Tang, V., Lim, Y.-H., Fong, S. and Tan, C.-T. (2023). Caregiver Burden for Adults with Epilepsy in Malaysian families: A Qualitative Study. Epilepsy & Behavior, 147, pp.109395--109395.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun