Kepergian Siti meninggalkan luka mendalam bagi Reza dan Dinda. Namun, di balik duka itu, mereka mulai memahami makna pengabdian seorang ibu.
Reza berhenti bergaul dengan teman-teman yang tidak baik. Ia mengambil pekerjaan sambilan untuk membiayai sekolah Dinda, seperti yang pernah dijanjikannya pada Siti.
Setiap malam, ia membaca surat yang ditinggalkan ibunya. Dalam surat itu, ibunya menulis:
> "Nak, ibu tidak pernah menyesal mengabdikan hidup untuk kalian. Karena kalian adalah alasan ibu bertahan hidup. Jangan pernah menyerah, karena ibu akan selalu ada dalam setiap langkah kalian."
Dinda, yang kini tumbuh menjadi remaja cerdas, sering menceritakan mimpinya kepada Reza. "Aku ingin jadi dokter, Kak, supaya aku bisa membantu orang-orang seperti ibu."
Reza mengangguk sambil menatap langit malam. Ia tahu, ibunya sedang tersenyum bangga di sana.
---
Di balik pengabdian seorang ibu, ada cinta yang tak bertepi dan pengorbanan yang tak terucap. Meski Siti telah tiada, semangatnya terus hidup dalam hati anak-anaknya, menjadi pendorong bagi mereka untuk meraih mimpi-mimpi yang pernah ia perjuangkan.
---
Cerpen ini menggambarkan pengorbanan, cinta, dan pelajaran berharga tentang arti pengabdian seorang ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H