Mohon tunggu...
Talitha Imtiyaz
Talitha Imtiyaz Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Pengabdian

25 November 2024   10:47 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Reza, anak sulungnya, pulang larut malam dengan jaket kulit yang terlihat lusuh. Remaja berusia 17 tahun itu sering membuat Siti khawatir. Ia tidak lagi fokus pada sekolah, lebih sering menghabiskan waktu di luar bersama teman-teman yang Siti tidak kenal.

"Reza, kenapa kamu selalu pulang malam? Ibu sudah bilang, prioritaskan sekolahmu," kata Siti dengan nada lelah.

Reza menghela napas panjang. "Ibu, aku sudah besar. Aku tahu apa yang aku lakukan."

"Tapi, Reza, masa depanmu ada di sekolah. Jangan sia-siakan."

Reza berdiri, menatap ibunya dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Ibu cuma tahu bagaimana menyuruh. Apa ibu pernah pikir aku juga capek? Aku muak hidup miskin seperti ini!"

Kata-kata itu bagai pisau yang menusuk hati Siti. Ia tahu Reza tidak benar-benar membencinya, tetapi mendengar itu dari anaknya sendiri membuatnya merasa gagal sebagai ibu.

Persiapan untuk Pergi

Hari demi hari berlalu, dan kondisi Siti semakin memburuk. Ia mulai mempersiapkan apa yang bisa ia tinggalkan untuk anak-anaknya. Ia menulis surat untuk Reza dan Dinda, berisi pesan-pesan terakhir dan harapan-harapan yang belum sempat ia ucapkan secara langsung.

Suatu malam, ia memanggil Reza ke kamarnya.

"Reza, Nak, ibu ingin bicara."

Reza, yang tampaknya masih marah, duduk di sudut ranjang tanpa berkata apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun