Mohon tunggu...
Talitha Diva Sadina
Talitha Diva Sadina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo sobat kompasiana! Namaku Talitha. Salam kenal yaa~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sempat Pupus

30 September 2022   19:43 Diperbarui: 1 Oktober 2022   18:48 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Hati ini mudah tersayat

        Berilah kami perlindungan tanpa syarat

        Dengan-Mu, aku bersandar melalui ayat

        Yang kulantunkan setiap saat

        Sejak saat itu, hidup kami berubah 180 derajat. Bahagiaku sempat pupus. Entah harus sampai kapan aku memayungi kesedihan ini. Dibayang-bayangi oleh wajah rapuh keluargaku. Melihat anak-anak lain bersahutan saling membanggakan orang tuanya, aku hanya bisa berkata bahwa aku sangat bangga mereka menjadi orang tuaku. Cukup itu. 

        Namun akhirnya aku tersadar, tidak ada yang berubah jika hanya bersedih seorang diri. Aku sendirilah yang harus memutus rantai pilu yang tak berujung ini. Sesuai ucapan guruku, yakinlah bahwa Allah tidak akan memberikan sebuah cobaan diluar batas kemampuan makhluknya. Dengan itu, aku semakin kuat untuk berdiri karena aku yakin Allah selalu ada untuk kami.

        Kami pun bangkit dan mulai berbenah. Meluruskan kembali semua yang berkelok. Pelan-pelan aku tidak malu dengan keadaan keluargaku. Terlalu buang-buang waktu untuk memikirkannya. Hal ini bukanlah sebuah aurat yang harus ditutup-tutupi karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing untuk melanjutkan kehidupannya di dunia yang fana' ini. 

        Akhirnya ayahku beralih pekerjaan menjadi tukang ojek online sedangkan ibu mulai membuka usahanya untuk membantu perekonomian keluarga. Kami semua bahu-membahu untuk menambal setiap kerak yang berlubang. Dan aku meneguhkan hatiku bahwa aku yakin suatu saat nanti aku akan melanjutkan kisah perjalanan hidupku dengan cerita sukses dari seorang anak tukang ojek online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun