Mohon tunggu...
Raden Talitha Aulia
Raden Talitha Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

just do it.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Berjanji Jika Tidak Bisa Menepati

13 Juli 2023   20:24 Diperbarui: 15 Juli 2023   00:15 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Berjanji dengan orang lain. (sumber: Pixabay/Cheryl Holt)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), janji merupakan perkataan yang menyatakan kesediaan serta kesanggupan untuk melakukan sesuatu. 

Janji dapat terjadi apabila ada salah satu pihak menyatakan bahwa ia sanggup atau bersedia dalam melakukan sesuatu, seperti memberikan pertolongan, bertemu dan sebagainya.

Janji merupakan salah satu dari perwujudan karakter Islam ditinjau dari perilaku. Janji tidak bisa sembarangan untuk diucapkan. Apabila seseorang telah mengucapkan janji, maka bisa atau tidaknya, ia tetap wajib untuk memenuhi janji tersebut. 

Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi : “Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah, setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (Qs. An-Nahl : 91)

Menepati janji berarti berusaha untuk memenuhi semua yang telah dijanjikan kepada orang lain di masa yang akan datang. Menepati janji merupakan akhlak mulia yang harus dimiliki setiap manusia. 

Menepati janji juga merupakan salah satu sifat dari orang yang beriman. Setiap janji yang diucapkan adalah hutang, sedangkan hutang harus ditunaikan. 

Rasulullah shallallahu álaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Ciri-ciri orang munafik ada tiga, yaitu apabila ia berbicara ia berdusta, apabila ia berjanji ia tidak menepati, dan apabila diberi amanah ia berkhianat.(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dengan menepati janji, maka kita akan mendapatkan keutamaan atau keistimewaan. Adapun keutamaan dan keistimewaan dari menepati janji. Di antaranya sebagai berikut:

Pertama, dengan menepati janji, maka kita akan terhindar dari sifat munafik. Salah satu dari sifat munafik ialah mengingkari janji. Dalam Islam, ingkar janji merupakan salah satu sifat yang dibenci oleh Allah SWT. 

Apabila kita suka mengingkari janji yang telah diperbuat, maka dapat menyebabkan kerugian dalam kehidupan.

Kedua, dengan menepati janji, kita akan terbebas dari tuntutan baik di dunia maupun di akhirat. Setiap janji yang kita perbuat, kelak akan diminta pertanggungjawabannya, sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya : “dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya. (Qs. Al-Isra’: 34).

Ketiga, dengan menepati janji, kita akan dipercaya oleh orang lain dan menjadi pribadi yang berwibawa, dan akan mendapatkan prasangka baik dari orang lain.

Hal di atas merupakan keutamaan dan keistimewaan yang akan didapatkan apabila kita menepati janji. Namun, tidak jarang manusia yang mudah sekali mengingkari janji yang telah dibuat.

Lantas bagaimana caranya agar kita dapat menghindari perilaku ingkar janji pada orang lain? Ada lima cara yang bisa kita terapkan dalam kehidupan, sebagai berikut:

1. Berani untuk Menolak

Terkadang kita sulit untuk menolak dan bilang 'tidak' terhadap orang lain. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor sikap ingkar janji. 

Oleh karena itu, beranilah dalam menolak sesuatu, jika dirasa kurang yakin dan nyaman dengan hal tersebut. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan penjelasan agar terhindar dari kesalah pahaman.

2. Mencatat Janji yang Telah Dibuat

Manusia tidak luput dari yang namanya lupa. Apabila kamu merupakan seseorang yang mudah lupa, sebaiknya selalu mencatat janji yang dibuat. Ketika kita telah berjanji pada orang lain maka usahakan untuk tidak melupakan dan melalaikannya.

3. Beritahu Lebih Awal Ketika Ada Halangan

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Untuk menghindari kesalahpahaman dengan orang lain, maka cobalah untuk berbicara atau berkomunikasi lebih awal mengenai janji yang telah dibuat kepada mereka. 

Bila perlu, cobalah untuk menawarkan alternatif lain untuk mengganti janji yang belum kamu penuhi tersebut.

4. Buatlah Janji yang Lebih Jelas dan Spesifik

Kebanyakan manusia mudah sekali menjanjikan sesuatu kepada orang lain termasuk saat sedang emosi atau marah, dimana hal tersebut sulit untuk diketahui apakah janji tersebut untuk dirinya sendiri atau orang lain. 

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini maka perjelaslah janji yang akan kamu buat sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman antara kedua belahpihak.

5. Buatlah Janji yang Sekiranya Mampu untuk Ditepati

Terkadang manusia mudah untuk berbuat janji pada orang lain bukan karena mereka benar-benar ingin, melainkan karena terpaksa untuk membuat janji tersebut. Tidak heran jika janji tersebut malah menjadi beban bagi hidupnya dan sulit untuk ditepati.

Menepati janji mencerminkan sifat dari orang yang beriman. Namun, tidak jarang manusia yang mudah berucap janji, tetapi tidak dapat menepati janji tersebut. 

Oleh karena itu, apabila kita menjanjikan sesuatu hendaknya disertai dengan mengucapkan Insyaa Allah atau yang berarti “jika Allah berkehendak”. Sebab, kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari dan hanya Allah lah yang Maha Mengetahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun