Mohon tunggu...
TALITA CIHA WIDYA DEWATI
TALITA CIHA WIDYA DEWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Hubungan Internasional yang memiliki pengalaman 2 tahun menjadi public speaker, diantaranya, Master of Ceremony serta mengikuti berbagai kompetisi penyiar berita. Selain itu, saya berpengalaman menjadi atlet renang professional yang telah mengikuti berbagai perlombaan dikancah nasional dan internasional. Berbagai pengalaman yang telah saya lalui semasa SMA melahirkan jiwa yang pentang menyerah, bermotivasi tinggi, antusias, dan inisiatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Speak Up" di Medsos Kini Menggantikan Peran Demonstrasi

6 Juni 2023   23:59 Diperbarui: 7 Juni 2023   01:03 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Image by Entrepreneurmedia from Pinterest)

Perlu regulasi yang kuat dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggaran privasi dan pelanggaran keamanan data. Selain itu, regulasi juga harus mengatur tentang transparansi dalam penggunaan data, persetujuan yang jelas dari individu terkait penggunaan data mereka, dan hak untuk mengakses dan menghapus data pribadi. 

Oleh karena itu, pemerintah harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi dan mengupdate kebijakan serta regulasinya secara berkala agar dapat memberikan perlindungan yang efektif bagi masyarakat.

Tanggung jawab individu dan masyarakat juga penting dalam menggunakan sosial media secara bijak. Setiap individu perlu untuk memperbanyak literasi digital melalui sumber informasi yang terpercaya. 

Sebelum membagikan informasi, pastikan kebenarannya terlebih dahulu. Sosial media seringkali menjadi sumber berita palsu (hoax), dan menyebarkannya hanya akan memperburuk masalah. 

Selain itu, jangan terlibat dalam perilaku cyberbullying atau menyebarkan konten yang merugikan, menghina, atau meremehkan orang lain. Ingatlah bahwa setiap individu di balik layar juga memiliki perasaan yang sama seperti kita.

Sebagai mahasiswa, jujur saya sendiri merasa agak malas jika diajak ujuk rasa oleh teman-teman satu angkatan. Selain adanya aksi dari pihak-pihak tertentu yang memicu gerakan anarkis, protes yang kita suarakan pun belum tentu didengar oleh pemerintah. 

Karena jarang sekali ada pejabat pemerintahan mau bermediasi dengan pendemo. Jadi setelah pulang dari aksi yang tersisa mungkin hanya capeknya saja. 

Cara ampuh untuk menghadapi bobroknya pemerintahan bagi orang biasa adalah speak up di sosial media. Kita perlu mendesak dan menyebarluaskan tidakan pemerintah yang merebut hak-hak orang-orang kelas bawah. Indonesia merupakan negara demokrasi, artinya siapapun orangnya dapat terlibat didalam negosiasi politik. 

Jadi dengan kita tidak terlibat dan tidak peduli, itu sama saja dengan menyerahkan kendali kita kepada orang lain kemudian kita akan menyesalinya di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun