Mohon tunggu...
Talenta Nadapdap
Talenta Nadapdap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tuberkulosis: Faktor Penyebab, Gejala, dan Upaya Pencegahan

20 April 2024   06:50 Diperbarui: 20 April 2024   07:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Tidak jarang lagi kita mendengar penyakit tuberkulosis ini sebagai penyakit yang menular. Saat ini tuberculosis menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.

Tanpa kita sadari tuberkulosis ini merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian. Penyakit ini dapat menular dengan cepat pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Diperkirakan seorang penderita tuberkulosis dapat menular kepada satu dari sepuluh orang di sekitarnya.

Secara global diperkirakan,10 juta orang menderita TB pada tahun 2019. Sejak tahun 2015-2019 hanya 9% penurunan kasus TB yang terjadi. Penurunan kasus ini tidak mencapai target yaitu sebesar 20%. Berdasarkan global TV report 2022, Indonesia merupakan negara yang memiliki beban tertinggi di dunia setelah negara India.

Tuberkolosis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama yaitu faktor umur, diperkirakan 75% penderita tubuh berkelas adalah pada kelompok usia yang produktif. Faktor yang kedua adalah jenis kelamin. Biasanya jenis kelamin laki-laki yang lebih banyak menyerang daripada wanita. Sebagian besar karena kebiasaan merokok. Faktor ketiga adalah kepadatan penduduk, sehingga bakteri mycobacterium tuberculosis menular dengan cepat. Faktor keempat yaitu pekerjaan yang merupakan risiko penularan kontak langsung antara tenaga kesehatan dengan pasien.

Tuberkolosis ini tidak hanya menular kepada orang dewasa. Pada umumnya anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun atau balita paling rentan tertular bakteri tuberculosis dari orang dewasa yang menderita penyakit ini. Anak-anak lebih sering berinteraksi dengan orang dewasa sehingga mudah tertular.

Namun,yang menjadi faktor risiko terbesar terjadinya penularan TB pada anak adalah polusi udara, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Bakteri tuberculosis ini sangat mudah menyebar di ruangan yang tertutup dengan sirkulasi udara yang kurang baik. Bakteri ini juga dapat bertahan di udara selama sekitar satu hingga dua jam dalam lingkungan yang gelap dan tertutup.

Penyakit tuberkulosis sangat berbahaya bagi anak karena penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat mematikan. Umumnya penyakit ini menyerang paru-paru yang menyebabkan masalah dalam pernapasan. Tetapi penyakit ini juga dapat menyerang beberapa organ tubuh manusia seperti selaput otot,jantung,hati dan kulit.

Banyak masyarakat yang mengira bahwa tuberkulosis para anak adalah penyakit keturunan. Tetapi yang sebenarnya tuberkulosis ini adalah penyakit yang menular. Tanpa kita sadari tuberkulosis ini dikeluarkan melalui percikan ludah, batuk dan bersin yang sudah mengandung bakteri mycobacterium tuberculosis.

Sebelum tuberkulosis ini menyerang, sudah ada gejala atau ciri-ciri yang muncul terlebih dahulu. Adapun beberapa gejala tuberkulosis yang dialami anak-anak:

-Menurunnya nafsu makan

-Berat badan sulit naik atau menurun

-Sering mengalami demam yang lama kurang lebih 2 minggu

-Mengalami batuk terus menerus dan semakin memburuk kurang lebih selama 3 minggu

-Kondisi kesehatan yang terus menurun dan lesu

-Munculnya benjolan di leher lebih dari satu

Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala-gejala dari tuberkulosis ini pada anak-anak. Sering terjadi gejala tuberkulosis pada anak sulit untuk dideteksi sehingga bisa terlambat didiagnosis. Oleh karena itu, diagnosis tuberkulosis pada anak memerlukan pemeriksaan yang lebih efektif agar dapat memastikan apakah anak tersebut mengendap penyakit tuberkulosis atau tidak.

Adapun gejala tuberkulosis pada orang dewasa tidak jauh berbeda dengan gejala yang dialami anak-anak. Seseorang yang sedang mengendap gejala atau tuberkolosis memunculkan gejala utama sebagai berikut:

-Sesak nafas

-Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu

-Batuk berdarah

-Dada terasa nyeri

-Demam dan menggigil

-Berat badan turun drastis

-Nafsu makan menghilang

-Berkeringat di malam hari

Tetapi penting untuk kita ketahui bahwa kemunculan gejala-gejala ini berbeda pada setiap orang. Sehingga tidak dapat hanya satu gejala yang dijadikan sebagai acuan.

Adapun tes yang umum dilakukan untuk pemeriksaan penyakit tuberkulosis ini. Pertama tes darah, melalui tes darah dapat diukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri mycobacterium tuberculosis. Kedua adalah tes dahak, setelah melakukan tes ini dokter akan mengetahui obat yang cocok bagi pengindapnya. Ketiga ada tes mantoux, tes ini menggunakan alat Tuberculin Skin Test(TST) yaitu dengan menyuntikkan zat tuberkulin di bawah kulit lengan. Dalam waktu 48-72 jam, dokter dapat memeriksa pembengkakan pada posisi penyuntikan. Jika ada benjolan yang timbul dinyatakan kemungkinan positif tuberkulosis.

Setelah kita mengetahui faktor penyebab dan gejala penularan tuberkulosis ini, kita dapat mencegahnya dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Menghindari kontak langsung dengan orang yang diketahui mengidap penyakit tersebut. Menjaga sistem kekebalan tubuh yaitu dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi, tidur yang cukup, olahraga yang teratur dan menghindari stres berlebihan. Kemudian pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik, terutama jika tinggal di daerah yang padat,dan berikan vaksinasi BCG(Bacillus Calmette Guerin) yang dapat membantu melindungi terhadap infeksi tuberkulosis pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun