Ingat sajalah hukum alam bekerja. Bagaimana mekanisme "collapsing wave function into reality", yaitu bagaimana bahan dasar semesta, yang tadinya berupa gelombang, lalu mewujud dalam bentuk padat (material) alias jadi realita.
Ketika anda menulis status di Facebook ini ... "Hidupku penuh penderitaan" ... Lalu ratusan, atau mungkin, ribuan teman anda memberikan like, atau berkomentar, atau melihatnya. Itu adalah bentuk attention, pengamatan, alias mengamini.
Terjadilah collapse wave function itu ... Kalau gak paham apa itu collapse wave function, silahkan pelajari penelitian yang dilakukan oleh Thomas Young, yaitu "double slit experiment", yang meneliti tentang bagaimana perilaku "particle wave dualism" pada cahaya .
Apa yang anda tanam, itulah yang dituai. Apa yang dilempar, akan kembali juga pada diri kita. Baik positif maupun negatif.
Jadi sebelum Anda memencet tombol 'bagikan' di ponsel, ingatlah bahwa itu berarti Anda juga hendak menyebar ketakutan dan juga secara tak langsung menyebar kejahatan.
Maka berhati-hatilah saat berbagi foto dan video korban sadis kejahatan. Anda ikut andil di dalamnya, sebagai peyebar kebaikan atau kejahatan.
Saran saya, jika hendak mengabarkan seperti ini, maka ambil dari lini masa hosting yang bisa dipercaya kredibilitasnya. Dan pers biasanya terikat dengan kode etik pers. Tak ada gambar mengerikan.
Menjadi netizen sehat adalah pilhan. Termasuk pemilihan gambar dan latar belakang.Â
---
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H