Ini berguna untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk kedalam lensa dan masuk ke sensor. Semakin sedikit cahaya yang masuk, ruang tajamnya semakin besar.Bukaan yang lebar diwakili nilai yang kecil seperti “f/1.8”, sedangkan bukaan tersempit diwakili nilai yang besar yakni “f/22”, f/28.
Jadi aperture yang kecil akan menghasilkan foto yang tajam dari depan sampai belakang. Sedang aperture besar yang angkanya kecil, akan menghasilkan foto yang focus pada satu titik, sedang belakangnya (backgroundnya) akan blur. Misalnya kita pakai f/28 di malam hari maka cahaya yang masuk akan banyak, kita tidak membutuhkan waktu yang lama, tidak membutuhkan shutter speed terlalu tinggi untuk mendapatkan foto yang stabil, dengan catatan ISO nya juga diajust. Jadi mainan segitiga eksposure ini adalah logika cahaya. Jika saya pakai aperture gede, maka shutter speednya akan sekian ini, dan ISO nya akan sekian ini. Sebenarnya ini tidaklah susah. Kita harus banyak motret. Dengan banyak motret, kita akan semakin tahu. Sama dengan menulis, Semakin banyak sering menulis, kita akan semakin bisa. Fotografi sebenarnya kebanyakan adalah masalah praktek sih…
Leading Line
Leading line adalah sebuah garis dalam gambar yang membimbing mata kita menuju pada fokus pada sebuah gambar. begitu pula dalam fotografi, leading line biasanya akan menuju pada sebuah fokus yang ditunjukan dalam foto tersebut.
Banyak hal yang bisa menjadi sebuah leading line, beberapa diantaranya seperti pagar, jembatan, dan garis pantai yang membimbing mata kita menuju sebuah objek yang menjadi fokus, dengan tidak mengesampingkan aturan rules of third.
Jika kita ingin mengambil gambar mobil yang bergerak dengan kecepatan tinggi, dan gambar mobil tidak blur, maka shutter speed nya harus tinggi. Seperti 1/500, kalau di kamera biasanya dilambangkan dengan huruf S. missal 1/1000. Dan sebagainya itu untuk menentukan bagaimana kita mengfreeze sebuah objek. Misal seorang gadis berjalan di kerumunan orang-orang dengan focus agar sekelilingnya orang-orang yang bergerak dinamis kelihatan blur, dan gadis tetap terlihat focus jelas, maka shutter speednya rendah, aperturenya tinggi. Hasilnya akan keren sekali. Bagaimana kita bisa mengatur cahaya bekerja di dalam sensor.
Mendapatkan momen yang unik, yang jarang terjadi dan bagus dalam perspektif social sangatlah penting. Menangkap apa yang terjadi di depan layar, dan apa yang terjadi sebenarnya di belakang layar bisa saling melengkapi akan menambah value story foto tersebut dan membangun sebuah cerita yang utuh.