Polemik yang berkembang dan terjadi pada netizen sebenarnya bisa dijadikan sebuah sudut pandang baru. Ketika ada orang lemah papa , bisa bangkit dan berinovasi, ia masih dianggap pseudosains maka satu-satunya jalan adalah “langsung datang kepada yang bersangkutan”, langsung verifikasi dan coba sendiri alat tersebut.
Bila Bli Tawan mengungkapkan kalau ini hanya bisa bekerja untuk pikirannya sendiri, maka hargailah pemikiran itu. Ini adalah anugerah bagi nilai kemanusiaan. Anugerah untuk bangkitnya manusia dari keterpurukan. Nilai “selalu ada jalan dari setiap masalah” akan berdentum dan membantu manusia lain yang mengalami nasib yang sama.
Mencemoohnya bukan cara baik untuk mengungkapkan nilai ilmu dan pengetahuan yang setiap ahli pasti memilikinya. Bila ternyata menemukan kejanggalan, kelemahan alat tersebut maka sampaikan dan beri solusi agar alat tersebut menjadi lebih sempurna.
universitas kehidupan telah mengorbitkan Bli Tawan sebagai The Real Iron Man. Manusia baja yang tahan menghadapi kerasnya kehidupan dan guncangan kematian rasa pada lengannya. Ia lebih hidup dari Tony Stark yang hebatnya hanya di film Hollywood. Indonesia lebih hebat karena punya manusia berlengan robot dan berhati baja!
Salam Kompasiana
---
Keterangan : Semua gambar milik pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H