Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengungkap Rahasia Lengan Robot Bli Tawan

25 Januari 2016   11:44 Diperbarui: 24 Desember 2016   13:20 164020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kalau saya tidak nekat buat lengan buatan itu, gigi dan kaki saya nanti harus ikut bekerja. Kepala harus digerakkan ke kiri kanan (digelengkan) agar tangan kiri saya mengikuti gerakan yang saya inginkan. Susah saya jadinya,”, bli Tawan menjelaskan sambil memasang sebuah sarung tangan yang diikatkan dengan tali kompor dan diikatkan ke tangan serta digigit untuk menggerakkan tangannya. Agak ribet dan membuat saya menjadi iba melihatnya.

Ada rasa penyesalan sedikit dalam hati saya, karena saya tidak bisa merasakan langsung bagaimana rasanya saat memakai lengan bionik tersebut. “Ini sedang rusak, kehujanan”, jelas nya pada kami. Bisa dimaklumi, bagaimana tidak akan terkena hujan, bila melihat kondisi rumah sekaligus bengkel yang memprihatinkan itu, beratap seng yang rentan hujan dan hanya separuh saja atap yang menutupi.

“Semua saya kerjakan sendiri. Tidak ada yang membantu. Hanya mesin lie detector ini saja yang saya minta teman untuk membelikannya. Lengan buatan ini sebenarnya alat bantu kerja saja. Bukan lengan robot. Kalau dipaksa disebut robot, mungkin baru 80% saja., “.

Ekspektasi atau bayangan yang terjadi pada awak media dan juga beberapa kalangan memang kelihatannya terlalu tinggi. Jangan membayangkan kalau Bli Tawan menciptakan teknologi seperti yang ada di film IronMan. Lengan mekanis ini bekerja dengan system sederhana. Juga bukan tipuan atau Hoax seperti yang digembar-gemborkan kebanyakan orang.

Simpelnya, lengan ini telah membantu banyak untuk Bli Tawan bekerja dan menghidupi nafkah keluarganya. Sudah ada seorang pengusaha dari luar negeri yang meminta lengan robot Bli Tawan untuk dibeli seharga 2 Milyar Rupiah. Dan tahukah, mengapa orang tersebut ingin membeli lengan mekanis bli Tawan? Bukan karena kecanggihannya, namun karena ada nilai terbaru yang belum dimiliki peneliti atau ilmuwan lain, yakni nilai historical menghidupkan keluarga dalam suasana serba sulit dan bisa bangkit bersama lengan robot tersebut.

“Saya tidak mencari kekayaan. Juga terkenal. Nggak, sama sekali. Kalau ini bisa membuat banyak orang menjadi terinspirasi, saya bersyukur. Orang dengan keadaan seperti saya ini, harus bisa menghidupi sendiri. Siapa yang mau kasih makan istri anak saya, kalau bukan Saya?”.

Bli Tawan hidup bersama seorang istri yang setia, Nengah Sudiartini bersama ketiga anaknya laki-laki. Sulungnya Made Astro Bintang Putra berusia 11 tahun, Ketut Erlangga Putra 6 tahun, dan Putu Titan Putra usia 4 tahun. Menekuni pekerjaan sebagai tukang pengepul dan pengumpul botol bekas dan barang rongsokan sudah selama 15 tahun. Dan bekerja menjadi tukang las sudah dijalaninya selama 4 tahun. Ia tinggal bersama keluarga kecilnya itu diatas lahan tanah seluas 200 meter persegi.

“Sejak kecil, saya hidup sudah diasingkan oleh warga sekitar saya. Kami dikucilkan karena ayah saya seorang yang cacat.” Kata Bli Tawan. Memang jika diperhatikan, bengkel yang mereka diami ini agak berjauhan dengan tetangga sekitarnya. Jaraknya dengan tetangga ada yang hampir 50 meter selisihnya. Saat bisa membuat mesin lengan robot, Bli Tawan sangat bersemangat. Selama 3 bulan ia kerjakan dan berhasil digunakan untuk membantunya bekerja.

Mengelas besi pagar, knalpot motor, membuka ban mobil dan memasangnya sampai membuat sebuah mesin pengupas jagung yang dipesan pabrik jagung. Bli Tawan juga bercerita, “kalau saya orang tidak baik, mesin pengupas jagung bisa saja saya sket untuk langsung otomatis bekerja, tanpa manusia bisa otomatis. Tapi saya berpikir, itu namanya saya mematikan rejeki orang lain. Maka saya buat, agar mesin itu berfungsi dan manusia nya (buruh) juga bisa tetap bekerja,” tutur nya lagi.

Dari sini saya menangkap makna kebaikan yang disampaikan Bli Tawan. Ia bisa merasakan susahnya orang kalau diberhentikan rejekinya.

“Sama sekali juga saya tidak berharap terkenal. Pemda Karangasem menjaga saya. Agar ilmu saya tidak disalah gunakan oleh pihak lain. Makanya saya dipesan agar orang yang bertamu mengisi buku tamu didepan meja itu.” Jelasnya lagi.

Sumbangan dari berbagai pihak sudah mengalir kepada Bli Tawan. Gubernur Bali, Mangku Pastika hari Jumat (22/01/2016) sudah bertandang dan menyerahkan bantuan kepada Bli Tawan senilai Rp.50 juta. Dari Universitas Udayana juga berjanji akan membantu melengkapi serta memperbaiki alat lengan bionic tersebut. Hingga Wakil Presiden Yusuf Kalla pun tak kalah memberikan motivasi dukungan kepada Bli Tawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun