Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengungkap Rahasia Lengan Robot Bli Tawan

25 Januari 2016   11:44 Diperbarui: 24 Desember 2016   13:20 164020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, Bli Tawan harus berpikir sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan agar sensor yang menangkap sinyal dalam pikiran Bli Tawan, mesin lie detector berfungsi “on” dan sinyal akan dikirimkan melalui kabel ke relay dari rangkaian elektronik yang tersambung ke gear penggerak yang dipasang di bawah siku lengan Bli Tawan. Jadi intinya, pikiran harus dibuat-buat dulu. Seperti misalnya merasakan garam asin, harus dipikirkan “garam ini manis”, sinyal lie detector akan menyala. Penghubungnya kabel dan rangkaian elektronik yang akan menggerakkan gear ke siku dan lengan.

Ada 4 sensor yang dipasang ke lengan kiri dan 6 sensor system polygraph yang dipasang ke kepala Bli Tawan. Ini terkadang membuat Bli Tawan sedikit pusing. Karena seharian harus berpikir sesuatu yang berbeda dengan kenyataan yang dirasakan.

Sekilas akan kami jelaskan tentang cara kerja lie detector.

Tujuan dari alat pendeteksi kebohongan ini adalah untuk melihat apakah seseorang tersebut mengatakan hal yang sebenarnya atau berbohong dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. Dan biasanya digunakan aparat penegak hokum saat menanyakan sebuah kasus kepada seorang saksi atau terdakwa.  Ketika seseorang menjalani tes poligraf, ada 4 sampai 6 sensor yang melekat padanya.

Poligraf adalah mesin yang berasal dari kata “poly” yang berarti beberapa, maksudnya adalah beberapa sinyal dari setiap sensor yang timbulkan. Dan juga “grafik” yang berarti gambar dari hasil sensor dicatat pada satu lembar kertas bergerak.

Jadi bukan EEG yang selama ini disebut sebagai pemicu gerakan lengan mekanik Bli Tawan ini. Melainkan sistem kerja mesin pendeteksi kebohongan (lie detector) yang dihubungkan ke rangkaian penggerak lengan robot. Dan benar-benar sederhana system mekanisme alat bantu lengan milik Bli Tawan ini. Untuk pengisi daya saja, Bli Tawan memakai batere lithium (li-ion) dari bekas handphone untuk sensor di kepala. Dan accu kering untuk pengisi daya gear motor yang berada di lengan.

Jika terisi daya penuh, lengan robot bisa digunakan dari pagi sampai jam 4 sore.

Ini sangat sesuai dengan pemikiran dan pendapat dari seorang guru besar Endra Pitowarno, dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dan juga anggota dewan juri kontes robot nasional berpendapat bahwa Tawan menggunakan ilmu pneumatics.

“Semacam alat untuk menggerakkan, seperti yang dipakai di beberapa kap mobil. Untuk menggerakkan bisa dialiri tekanan angin untuk menggerakkan panjang pendek. Kalau dilihat dari fotonya, lengan atas ke lengan bawah itu dia gunakan tekanan udara atau kompresi dan pneumatic bisa digunakan untuk gerakan jari,” kata Endra yang mengamati foto-foto lengan robot Tawan di internet.

Bli Tawan setelah menjelaskan kepada awak media juga kepada saya, ia melepas lengan robot tersebut. Tangan kirinya yang terkulai lemah dan kaku dibiarkan menggelantung. Ini tentu saja membuat ia sangat kesulitan jika harus bekerja lagi. Maka melepas lengan itu artinya ia memang harus sudah benar-benar “finish” bekerja. Jika harus dipakai lagi, seperti halnya computer harus restart ulang dari awal. Bli Tawan menyebutkan bahwa lengan robot ini sebenarnya hanya bersifat membantu saja.

“Saya enggak mau terkenal, saya hanya mau bekerja”, kata Bli Tawan kepada kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun