Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Karakter Istimewa Ratih di Film "Cinta Subuh"

20 April 2015   09:03 Diperbarui: 4 April 2017   17:41 4846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Gimana mau jadi imam rumah tangga, kalau imamin diri sendiri aja gak bisa.", jawab Ratih lagi.

Itulah sepenggal dialog yang saya cuplik dari film ini. Padahal penayangan film ini sudah sejak 11 Desember 2014 sudah ditonton 258.638 kali, mendapat 3.914 like (1 termasuk dari saya) tapi saya pribadi baru menonton film ini kemarin.

Penghargaan dan apresiasi tinggi diberikan netizen kepada film ini. Banyak komentar positif masuk pada film yang dibesut oleh Amrul Ummami dari bendera WANTProductionTV.

Sejenak kita akan diperlihatkan bagaimana usaha Angga agar bisa bangkit dari mati surinya selama ini dan melalaikan kewajibannya sebagai seorang muslim untuk shalat Subuh.

Ada satu karakter istimewa yang mencuri perhatian banyak publik termasuk saya. Sosok Ratih sebagai kekasih hati Angga yang berani memutuskan hubungan pertemanan dengan Angga karena Angga susah dibangunkan Shalat Subuh.

Ini jarang sekali bisa menemui karakter istimewa seperti Ratih.

Sederhana dan mengerti hukumnya wajib bagi seorang muslim mengingatkan saudaranya dengan cara yang "mungkin" tidak biasa dilakukan seorang gadis.

Yang ada di masyarakat, biasanya gadis tidak mau perduli tentang ibadah kekasih hatinya.

Terlepas dari kontroversi yang sempat membelit dalam film ini tentang "tidak ada dan tidak boleh berpacaran sebelum nikah " dalam Islam, saya mengambil hikmah positifnya. Dalam film ini masih dalam batas kewajaran dalam habblu minannas.

Semoga tidak mengasalahartikan pemahaman saya, bahwa mungkin hubungan mereka adalah gambaran umum yang terjadi pada masyarakat pemuda kita yang masih menghalalkan pacaran sebelum nikah dengan segala cerita remaja dan kegalauannya. Hanya positif thinking itu saja yang harus kita berlakukan dalam menerima film ini.

Mungkin kelak, harus ada penggambaran dalam sebuah film bahwa hubungan dua insan berlainan jenis tidaklah dimaknai dengan "pacaran" jika memang saling menyukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun