Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Griya Unik: Paduan Ex-Container dan Rumah Adat Sumbawa

1 Februari 2014   11:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 2652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Griya unik ini ada di Jalan Desa Mas Kecamatan Sukawati yang menuju ke arah Ubud. Lokasinya yang berada di pinggir jalan raya Desa Mas, penghubung antara Kota Denpasar menuju Kota Gianyar. Penulis yang sudah hampir tiap hari melewati jalan raya ini tidak pernah menyadari adanya bangunan griya unik ini karena memang benar-benar luput dari perhatian. Sebenarnya bangunan griya ini berfungsi sebagai gallery yang memajang hasil kreatifitas dari barang-barang bekas berbahan keras seperti seng, besi dan aluminium. Benda-benda bekas seperti drum, kaleng minuman, kaleng cat dan lainnya diolah dan dibentuk menjadi barang baru yang bernilai seni dan harga jual yang lumayan tinggi.

Sekilas dari luar saja, kita sudah sangat tertarik ingin memasuki griya asri dan unik ini. Dengan luas tanah 800 m2 dan luas bangunan 300 m2, banyak orang berdecak kagum. Sekilas orang akan mengira seperti bungalow atau vila. Penataan taman , komposisi pelataran dipadu dengan rumah utama dan rumah teras menjadikan griya ini semakin mempesona. Indah dan sedap, perpaduan antara etnis dan modern.

Pintu gerbang terbuat dari pintu kontainer baja yang masih asli , masih ada tulisan dari Bea Cukai yang memberi stempel izin pengiriman kontainer. Dan memasuki taman utama, kita akan disambut dengan pahatan batu letter "LOVE" , juga ucapan Selamat Datang dari sang pemilik rumah, Ibu Lenny dan Bapak Tjandra.

1391227945845128526
1391227945845128526

[caption id="attachment_319582" align="aligncenter" width="500" caption="koleksi pribadi"]

1391226985227247726
1391226985227247726
[/caption]

Rumah utamanya ada 2 lantai. Disinilah keunikan yang membuat orang banyak terkesima. Di lantai 1, tempat biasanya tuan rumah menjamu para tamu. Kontainer bekas hampir seluas 200 m2, disulap menjadi dinding rumah dan masih asli dengan stempel pengiriman kontainer yang bercat merah. Di atas kontainer, lantai 2 diletakkan rumah adat panggung yang mengingatkan saya pada rumah adat Souraja dari Sumbawa. Beratap ijuk kering dan berlantai kayu jati. Benar-benar alami.

[caption id="attachment_319583" align="aligncenter" width="500" caption="koleksi gambar pribadi"]

13912270641462942830
13912270641462942830
[/caption]

Griya ini memang memajang barang-barang bekas di lantai pertamanya. Tapi begitu kita naik dan masuk ke lantai 2, maka akan kita lihat perbedaan mencolok. Di lantai 2, pemilik meletakkan barang-barang tradisional khas Sumbawa , seperti alu untuk menumbuk beras, tombak perang untuk berburu babi dan perang melawan musuh. Juga ada kursi meja jati yang diukir khas Sumbawa. Ranjang unik khas daerah Nusa Tenggara Barat juga ada. Sumbawa banget, kata orang.

1391227877930369623
1391227877930369623

[caption id="attachment_319584" align="aligncenter" width="500" caption="Suasana interior lantai rumah panggung (dok.pri)"]

1391227118679808289
1391227118679808289
[/caption] [caption id="attachment_319586" align="aligncenter" width="500" caption="Alu Gabah Tradisional Sumbawa (Dok.Pri)"]
13912272141548753727
13912272141548753727
[/caption]

Di teras, tak ketinggalan, bangku untuk bersantai juga dipajang yang terbuat dari drum bekas minyak berukuran besar dan dicat kuning. Cantik.

13912277611035974723
13912277611035974723

Di taman kita juga bisa bersantai dengan kursi taman yang dikelilingi mainan anak-anak hasil kerajinan seng bekas. Kata sang pemilik, semua kerajinan ini dibuat di Tabanan dengan merekrut banyak pegawai dari warga sekitar dan diajari cara membuat kerajinan bekas dari seng dan besi.

1391227485530680008
1391227485530680008

Di ruang hall besar yang bertembok ex-kontainer itu, kita akan menemui macam-macam hiasan dinding. Hewan laut seperti udang raksasa, ikan paus, hiu, kuda laut sampai gurita dipajang di tembok ruangan utama ini. Semuanya juga terbuat dari seng.

13912275591379294362
13912275591379294362

[caption id="attachment_319587" align="aligncenter" width="500" caption="Lantai Bawah (Hiasan dipajang di tembok bekas Container) --dok.pri"]

1391227294222945684
1391227294222945684
[/caption]
1391227997121443534
1391227997121443534
13912280682070218227
13912280682070218227
Griya ini dibangun sejak tahun 2009 dan dibuka untuk umum sejak tahun 2011 oleh pemiliknya.

Decak kagum memang tidak salah dialamatkan kepada ide brilyan dan gagasan pemilik yang berani memadukan konsep tradisional Sumbawa dan barang-barang bekas (modern). Daur ulang dengan teknologi tepat dan bermanfaat menjadikan griya ini patut dijadikan referensi perpaduan rumah berkonsep modern dan tradisional. Dan menjadikan pengunjung merasa nyaman dan betah adalah tujuan utama pembuat rumah ini. Benar-benar unik dan cantik, sesuai kecantikan pulau Bali yang dilukiskan pemilik di pinggir jalan dengan memajang peta Pulau Bali bertuliskan "OUR HOME". So beatiful !

13912281881357777227
13912281881357777227

13912276871207551843
13912276871207551843

13912273942061391225
13912273942061391225

Denpasar, 01 Februari 2014

Catatan :

Mohon maaf atas kekeliruan karena  informasi dari Office Boy Yang Menunggu Griya Unik menyebut itu rumah adat Sumbawa, tapi dari Arsiteknya langsung yang mendesain dan membangun griya ( Bapak Mim Hidayat) yang juga teman penulis di Denpasar menyebutkan bahwa itu adalah rumah Adat Palembang.

( Mohon maaf atas kekeliruan informasi ini )

Ttd. Agung Soni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun