Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Faktor Pemicu Kegagalan "Kerja Sambil Kuliah"

27 April 2014   04:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Admin (Shutterstock

Kerja sambil kuliah? Why Not !

[caption id="" align="aligncenter" width="654" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Itulah yang banyak dilakoni anak muda zaman sekarang. Termasuk saya dahulu. Dan itu sangat berharga buat perjalanan hidup anak manusia yang cerdik menyiasati masa depan. Dan selalu muncul rasa kebanggaan di dada, ketika melihat ada anak muda yang bisa berhasil dalam menyelesaikan pendidikan tingginya dan memiliki karir cemerlang sekaligus.

Sebut saja, Aldo, mantan rekan sejawat saya dulu saat bekerja di sebuah perusahaan. Kami sama-sama memiliki kemiripan. Sama-sama berlatar belakang dari keluarga yang sederhana tapi orang tua memiliki cita-cita yang tinggi pada anak-anaknya. Sama-sama menyenangi makan sea food sambil berdiskusi apa saja. Dan sama-sama ingin sukses berbarengan antara pekerjaan dan kuliah. Walaupun sama dalam fakultas ekonomi, Aldo lebih menyukai jurusan akuntansi, sedang saya memilih ekonomi managemen.

Sebenarnya berat juga menjalani hidup sebagai karyawan sekaligus sebagai mahasiswa. Dua-duanya memiliki resiko kegagalan dan dua-duanya membutuhkan konsentrasi dan daya konsentrasi yang maksimal. Cuma ya itu, entah nasib atau memang perjalanan hidup seorang manusia sudah berbeda dengan yang lain, terkadang mahasiswa yang bekerja itu tidak sukses di salah satunya atau malahan bisa gagal kedua-duanya. Dan inilah yang tidak pernah saya harapkan terjadi pada diri saya. Namun sayang ternyata keberuntungan kurang berpihak kepada Aldo. Aldo harus banyak mengulang mata kuliah karena nilai-nilainya banyak yang kurang baik untuk dijadikan prasyarat kelulusan. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?

Berdasarkan dari kasus Aldo dan beberapa teman yang mengalami kejadian serupa, akhirnya saya bisa mengambil beberapa kesimpulan. Ada 5 Faktor kesalahan anak muda yang kerja sambil kuliah. Nanti kalau dalam uraian saya ada yang kurang setuju, mohon dikoreksi ya. Karena namanya juga pendapat manusia, bisa salah bisa benar. Asal kita bisa membuka wacana diskusi sehat ya... hehehe...

1. Diri Ini Adalah Musuh Utama

Terutama rasa malas, rasa lelah yang menyelimuti anak muda. Lelah pulang bekerja karena volume kegiatan kerja tinggi dan intensitas mobilitas juga tinggi, mengakibatkan kita kelelahan dan jatuh-jatuhnya malas melakukan apa saja. Termasuk rasa jenuh dari berulang-ulangnya ritme pola kegiatan kita yang itu-itu saja.

Solusi : Harus dipaksa ! itulah yang menggema dalam jiwa saya, setiap rasa malas dan jenuh menghinggapi dengan mengenang kembali betapa masa depan ini tidak bisa diubah kecuali oleh diri kita sendiri.

2. Terlalu Banyak Berangan-angan dan kemauan tapi Nol dalam pelaksanaan Karena Senang Menunda

Nanti habis pulang kerja saya mau buat resume mata kuliah X. Nanti malam mau buat notes bab Y. Dan itu semua ternyata hanya ber-angan-angan dan tingginya kemauan tapi nol dalam pelaksanaannya. Paham khan mengapa jadi gagal nulis resume, gagal bikin catatan kecil karena ada kata "NANTI". Nanti , nanti, nanti ..mengapa tidak dijadikan "PASTI" ?

SOLUSI : Ubah keinginan itu menjadi kenyataan. Sebut "PASTI" bila kita menginginkan sesuatu dalam kuliah dan kerja. Pasti saya harus bisa membuat resume. Pasti saya bisa membuat notes kecil bab ini. Karena rasa malas di awal, menyebabkan kita suka menunda pekerjaan yang harusnya kita kerjakan. Kalau sudah MALAS dan MENUNDA, ya bakal repot sendiri jadinya.

3. Terlalu Banyak Mengandalkan Kecerdasan Orang Lain dan Tidak Menghargai Kecerdasan Diri Pribadi Yang Sudah Dianugerahkan Allah.

Biasanya ini karena kita terlalu berekspetasi kepada orang lain. Melihat teman kita sering mendapatkan nilai A , kita jadi minder. Jadi takut dan khawatir untuk bersaing.Ini nanti terlihat saat kita mengerjakan tugas bersama, diskusi bersama, mengadakan tugas kelompok seperti KKN, PKL dan lain-lain. Pernah lihat ada mahasiswa yang menulis skripsi , tapi menulis pembukaan saja harus minta tolong teman lainnya ? Padahal dia juga cerdas dan sayangnya kecerdasan nya tidak mau diberdaya optimalkan. Nanti ketahuannya , ujung-ujungnya kita sendiri yang rugi. Bagaimana kalau teman kita itu tiba-tiba sakit atau meninggal dunia ? Apakah kita masih terus bergantung pada teman saat ujian berlangsung yang harus dikerjakan sendiri-sendiri? hehehe... inilah bahayanya kalau kita nggak mau melatih dan menguji sampai mana kemampuan dan daya tangguh kita sendiri.

4. Terlalu Meremehkan Salah Satunya dan Menjadikan Berat Salah Satunya ( Baik "Pekerjaan" Yang diremehkan ataupun Kuliah yang diremehkan).

kalau pekerjaan yang diremehkan, jangan heran kalau bakal ada komplain keras dari dalam maupun luar perusahaan yang mempekerjakan kita.

Kalau Kuliah Yang diremehkan, ini lebih gawat karena resiko julukan "mahasiswa abadi" sampai tua akan disematkan pada kita.

Solusi : Harus Keras Pada Diri Sendiri dan Bisa membagi waktu dengan bijak dan baik bahwa keduanya harus memiliki fokus dan keseimbangan konsentrasi yang sama. Jangan sampai kelelahan ataupun kelalaian dari keduanya yang ditekuni..

Ini pernah saya alami sendiri. Karena meremehkan pekerjaan yang sudah sering dilakukan berulang-ulang ternyata menjadikan pekerjaan saya salah garap. Akibatnya karena mengerjakan pekerjaan yang salah, harus diulang sampai malam, tidak bisa kuliah akhirnya. Repot khan ? Jadi pintar lah membagi fokus dan waktu. Saat kuliah ya konsentrasi ke kuliah, saat kerja ya fokus ke pekerjaan.

5. Harus Bijak Bersikap Dalam Urusan Asmara Pribadi.

Sebenarnya saya saat bekerja sambil kuliah bener-bener kuper dalam masalah ini. Lha jangan mikirin pacar/kekasih, buat bisa gerak keluar dari lingkup "kantor" dan "kampus" aja susahnya minta ampun. Jadi asli, saya tidak merasakan bagaimana rasanya punya kekasih saat bekerja maupun kuliah. Bener-bener waktu habis tersita untuk kedua kekasih saya itu yang sudah menyita waktu muda saya. Ya hanya 2 kekasih saya, "kerja" dan "kuliah"... hehehe...

Saya melihat juga mengamati banyak anak muda kandas dalam pencapaian cita-citanya saat berusaha melakukan 3 hal bersamaan, "kerja", "kuliah" dan "bercinta'. Ada teman yang tidak siap membagi waktunya untuk 3 kekasihnya itu. Rasanya kurang bijak kalau sudah berani mengambil hubungan pribadi dengan seseorang terus tidak bisa melakukan komunikasi dengan kedua kekasihnya yang lain. Ya inilah kerepotan manusia. Mana bisa bertiga dalam bercinta ? Syukurlah kalau ada yang bisa bijak menerapkan efektifitas komunikasi antara "kerja", "kuliah", bercinta" dalam keselarasan dan harmonisasi yang baik. Karena tidak semua orang bisa melakukannya.

Ya beginilah lelahnya kita merapatkan diri pada masa depan. Karena masa depan adalah sebuah proses dan usaha menggali potensi diri dan melejitkan kemampuan kita dengan belajar dan bekerja. Bercinta ? Ya itu kebijakan masing-masing ya... hehehe... kalau bisa ya monggo, kalau gak bisa ambil yang terbaik.

Sekali lagi, mari berjuang anak muda untuk masa depan yang cerah. Madesu ? Jauh-jauh dech !

Salam dan Selamat Belajar dan Bekerja Ya....

Dari Media Kompasiana Yang Makin Asyik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun