SOLUSI : Ubah keinginan itu menjadi kenyataan. Sebut "PASTI" bila kita menginginkan sesuatu dalam kuliah dan kerja. Pasti saya harus bisa membuat resume. Pasti saya bisa membuat notes kecil bab ini. Karena rasa malas di awal, menyebabkan kita suka menunda pekerjaan yang harusnya kita kerjakan. Kalau sudah MALAS dan MENUNDA, ya bakal repot sendiri jadinya.
3. Terlalu Banyak Mengandalkan Kecerdasan Orang Lain dan Tidak Menghargai Kecerdasan Diri Pribadi Yang Sudah Dianugerahkan Allah.
Biasanya ini karena kita terlalu berekspetasi kepada orang lain. Melihat teman kita sering mendapatkan nilai A , kita jadi minder. Jadi takut dan khawatir untuk bersaing.Ini nanti terlihat saat kita mengerjakan tugas bersama, diskusi bersama, mengadakan tugas kelompok seperti KKN, PKL dan lain-lain. Pernah lihat ada mahasiswa yang menulis skripsi , tapi menulis pembukaan saja harus minta tolong teman lainnya ? Padahal dia juga cerdas dan sayangnya kecerdasan nya tidak mau diberdaya optimalkan. Nanti ketahuannya , ujung-ujungnya kita sendiri yang rugi. Bagaimana kalau teman kita itu tiba-tiba sakit atau meninggal dunia ? Apakah kita masih terus bergantung pada teman saat ujian berlangsung yang harus dikerjakan sendiri-sendiri? hehehe... inilah bahayanya kalau kita nggak mau melatih dan menguji sampai mana kemampuan dan daya tangguh kita sendiri.
4. Terlalu Meremehkan Salah Satunya dan Menjadikan Berat Salah Satunya ( Baik "Pekerjaan" Yang diremehkan ataupun Kuliah yang diremehkan).
kalau pekerjaan yang diremehkan, jangan heran kalau bakal ada komplain keras dari dalam maupun luar perusahaan yang mempekerjakan kita.
Kalau Kuliah Yang diremehkan, ini lebih gawat karena resiko julukan "mahasiswa abadi" sampai tua akan disematkan pada kita.
Solusi : Harus Keras Pada Diri Sendiri dan Bisa membagi waktu dengan bijak dan baik bahwa keduanya harus memiliki fokus dan keseimbangan konsentrasi yang sama. Jangan sampai kelelahan ataupun kelalaian dari keduanya yang ditekuni..
Ini pernah saya alami sendiri. Karena meremehkan pekerjaan yang sudah sering dilakukan berulang-ulang ternyata menjadikan pekerjaan saya salah garap. Akibatnya karena mengerjakan pekerjaan yang salah, harus diulang sampai malam, tidak bisa kuliah akhirnya. Repot khan ? Jadi pintar lah membagi fokus dan waktu. Saat kuliah ya konsentrasi ke kuliah, saat kerja ya fokus ke pekerjaan.
5. Harus Bijak Bersikap Dalam Urusan Asmara Pribadi.
Sebenarnya saya saat bekerja sambil kuliah bener-bener kuper dalam masalah ini. Lha jangan mikirin pacar/kekasih, buat bisa gerak keluar dari lingkup "kantor" dan "kampus" aja susahnya minta ampun. Jadi asli, saya tidak merasakan bagaimana rasanya punya kekasih saat bekerja maupun kuliah. Bener-bener waktu habis tersita untuk kedua kekasih saya itu yang sudah menyita waktu muda saya. Ya hanya 2 kekasih saya, "kerja" dan "kuliah"... hehehe...
Saya melihat juga mengamati banyak anak muda kandas dalam pencapaian cita-citanya saat berusaha melakukan 3 hal bersamaan, "kerja", "kuliah" dan "bercinta'. Ada teman yang tidak siap membagi waktunya untuk 3 kekasihnya itu. Rasanya kurang bijak kalau sudah berani mengambil hubungan pribadi dengan seseorang terus tidak bisa melakukan komunikasi dengan kedua kekasihnya yang lain. Ya inilah kerepotan manusia. Mana bisa bertiga dalam bercinta ? Syukurlah kalau ada yang bisa bijak menerapkan efektifitas komunikasi antara "kerja", "kuliah", bercinta" dalam keselarasan dan harmonisasi yang baik. Karena tidak semua orang bisa melakukannya.