Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cegah Lintah Darat Merajalela dengan GNNT

21 Desember 2014   18:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justru orang yang membutuhkan uang akan mencari di mana rentenir berada. Kamus "pertolongan darurat" sering dipakai korban rentenir. Hasilnya di akhir bulan, banyak yang sering mengeluh dan menderita. Hasil sawah belum tentu bisa membayar pokok hutang, diperparah harus membayar bunga segede gaban.

Saya sering menasehati tetangga di sekitar rumah mertua yang bercerita tentang rentenir. Upayakan jauhi mereka. Carilah pinjaman dari bank yang lebih aman. Selama usaha mereka baik, tidak perlu meminjam kiri-kanan. Penuhi saja dulu kebutuhan pokok/primer. Konsumtif akan menjadi beban.

Nasehat saya ini saya sampaikan biasanya kalau ada kumpulan pengajian dan bercengkerama di musholla depan rumah mertua. Jadinya walau intinya seperti itu, saya sampaikan dengan bahasa mudah dimengerti. Bahwa rentenir itu "musang berbulu domba" yang wajib dihindari.

2. Ikut menabung dan memiliki kartu ATM bank terdekat seperti BRI, Mandiri, BNI dll.

Menjadi nasabah bank nasional yang sudah tersebar banyak di pedesaan adalah sebuah cara menghindari para rentenir tersebut. Dengan memiliki kartu ATM (debit card) akan memudahkan mereka untuk berbelanja kebutuhan pokok di gerai dan toko kecil yang ada di pasar. Jangan salah, pasar di desa, terutama ruko UKM juga sudah ada yang menjadi merchant bank tersebut. Mungkin untuk beberapa transaksi belum bisa memakai kartu debit, tidak mengapa, setidaknya warga desa harus dikenalkan dulu untuk membayar dengan non-cash sejak dini. Ke depannya kita berharap peran serta bank seperti BRI, Mandiri, dan BNI juga bank lain bisa menciptakan inovasi e-card untuk rakyat pedesaan yang lebih bersahabat, mudah diakses rakyat desa dan aturan main yang fleksibel.

Ini penting sekali dilakukan di pedesaan, mengingat semakin merajalelanya rentenir desa yang "kejam" kepada saudaranya sendiri dengan menghisap uang lewat bunga tinggi.

1419135318953728606
1419135318953728606
merdeka.com (contoh GNNT sebuah desa di Jawa Tengah)

Menjadi nasabah bank adalah salah satu cara baik menghindarkan rakyat desa dari rentenir. Dengan bergulirnya dana-dana hibah ataupun dana pinjaman kepada warga desa, berbunga rendah dan jangka waktu mencukupi akan membantu warga desa lebih baik perekonomiannya.

Intinya, kalau lintah darat beraksi dengan uang tunai, maka menggempur mereka adalah dengan memasyarakatkan nontunai kepada warga desa. Caranya? Tentu saja bank dan pemerintah yang lebih ahli bisa ikut andil mengamankan perekonomian desa dari perahan para lintah darat.

Note : GNNT = Gerakan Nasional Non Tunai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun