Justru orang yang membutuhkan uang akan mencari di mana rentenir berada. Kamus "pertolongan darurat" sering dipakai korban rentenir. Hasilnya di akhir bulan, banyak yang sering mengeluh dan menderita. Hasil sawah belum tentu bisa membayar pokok hutang, diperparah harus membayar bunga segede gaban.
Saya sering menasehati tetangga di sekitar rumah mertua yang bercerita tentang rentenir. Upayakan jauhi mereka. Carilah pinjaman dari bank yang lebih aman. Selama usaha mereka baik, tidak perlu meminjam kiri-kanan. Penuhi saja dulu kebutuhan pokok/primer. Konsumtif akan menjadi beban.
Nasehat saya ini saya sampaikan biasanya kalau ada kumpulan pengajian dan bercengkerama di musholla depan rumah mertua. Jadinya walau intinya seperti itu, saya sampaikan dengan bahasa mudah dimengerti. Bahwa rentenir itu "musang berbulu domba" yang wajib dihindari.
2. Ikut menabung dan memiliki kartu ATM bank terdekat seperti BRI, Mandiri, BNI dll.
Menjadi nasabah bank nasional yang sudah tersebar banyak di pedesaan adalah sebuah cara menghindari para rentenir tersebut. Dengan memiliki kartu ATM (debit card) akan memudahkan mereka untuk berbelanja kebutuhan pokok di gerai dan toko kecil yang ada di pasar. Jangan salah, pasar di desa, terutama ruko UKM juga sudah ada yang menjadi merchant bank tersebut. Mungkin untuk beberapa transaksi belum bisa memakai kartu debit, tidak mengapa, setidaknya warga desa harus dikenalkan dulu untuk membayar dengan non-cash sejak dini. Ke depannya kita berharap peran serta bank seperti BRI, Mandiri, dan BNI juga bank lain bisa menciptakan inovasi e-card untuk rakyat pedesaan yang lebih bersahabat, mudah diakses rakyat desa dan aturan main yang fleksibel.
Ini penting sekali dilakukan di pedesaan, mengingat semakin merajalelanya rentenir desa yang "kejam" kepada saudaranya sendiri dengan menghisap uang lewat bunga tinggi.
Menjadi nasabah bank adalah salah satu cara baik menghindarkan rakyat desa dari rentenir. Dengan bergulirnya dana-dana hibah ataupun dana pinjaman kepada warga desa, berbunga rendah dan jangka waktu mencukupi akan membantu warga desa lebih baik perekonomiannya.
Intinya, kalau lintah darat beraksi dengan uang tunai, maka menggempur mereka adalah dengan memasyarakatkan nontunai kepada warga desa. Caranya? Tentu saja bank dan pemerintah yang lebih ahli bisa ikut andil mengamankan perekonomian desa dari perahan para lintah darat.
Note : GNNT = Gerakan Nasional Non Tunai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H