Artinya: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (bersaksi atau jujur tentang kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Maidah [5]: 8)
Oleh karena itu, rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri adalah hal yang terpenting yang harus dimiliki oleh para santriwan maupun santriwati. Akhlakul karimah juga harus selalu ikut serta untuk selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik ketika masih menjadi santri ataupun sudah boyong atau lulus dari pondok dan menjadi ciri khas dari diri santriwan maupun santriwati itu sendiri.
Pengasuh pondok selalu mengingatkan kepada para santriwan maupun santriwati untuk selalu menjaga almamater pondok pesantren. Santri itu seperti kain putih yang jika terkena kotoran sedikit walupun hanya satu titik pasti akan terlihat jelas dan terlihat jelek itu adalah dawuh dari salah satu pengasuh pondok pesantren.
Kurangnya rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki para santri ketika mengerjakan soal imtihan menjadi faktor utama penyebab para santri tidak menerapkan sifat jujur ketika mengerjakan soal imtihan dan kurangnya kesadaran para santri dalam menerapkan sifat jujur dalam diri mereka ketika mengerjakan soal imtihan serta belum menerapkan kejujuran di dalam kehidupan sehari-hari mereka juga menghiraukan dosa yang akan didapat ketika tidak berperilaku jujur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H