Susi Susanti, by Kartono Riyadi
Keempat, momen. Untuk materi ini, Arbain memberi contoh foto Susi Susanti yang sedang menangis saat meraih medali emas tahun 1992. Foto itu adalah satu karya monumental dari fotografer Kompas,almarhum Kartono Riyadi, berjudul "Air Mata Emas". Foto itu diambil saat Susi berlinang air mata di arena Olimpiade Barcelona 1992. Tapi akhirnya foto yang dipakai Kompas adalah foto Kartono dengan angle Susi mengangkat bunga di tangannya sambil tersenyum. Pertimbangannya Indonesia meraih emas baik dari Susi maupun Alan Budikusuma dari cabang bulutangkis tunggal putra dan putri, sehingga raut wajah bahagia yang mestinya ditampakkan ke media.
Momen yang tak bisa diulang itulah yang membuat foto Susi sangat bernilai tinggi. Sampai sekarang kalau melihat foto itu, rasanya terharu, sangat. Ketepatan momen itu, seperti diistilahkan oleh fotografer Henri Cartier-Bresson dengan the decisive moment, itu menjadi pembeda antara foto yang baik, berbicara, indah, mengesankan, dan foto yang gagal.
Dengan arahan dari Om Arbain, jujur saya jadi semmakin semangat memotret.
Trims ya Om ilmunya.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya