Mohon tunggu...
Tina Agustien
Tina Agustien Mohon Tunggu... Insinyur - staf KAI, sedang menempuh program MM UNS

seorang ibu dengan 2 orang anak, suka traveling, dan saat ini sedang menempuh program MM UNS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Revitalisasi Pundi-pundi KA Ekonomi Premium

20 Juni 2020   21:40 Diperbarui: 21 Juni 2020   16:49 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursi dan Interior Kereta Ek-Premium (foto:Instagram Kementerian BUMN)

Kereta Ekonomi Premium mulai diperkenalkan PT KAI sejak tanggal 4 Juli 2016, sarana ini merupakan hasil produksi PT INKA dengan nama Kereta Ekonomi Plus New Image 2016.

Kereta tersebut diproduksi untuk menggantikan rangkaian kereta bisnis yang sudah tidak layak pakai dan merupakan sarana generasi kelas ekonomi terbaru dengan fasilitas AC, televisi, dan 80 kursi dengan pivot tempat duduk nomor 11 dan 12 (40 kursi menghadap ke depan dan 40 lainnya ke belakang).

Kereta ekonomi premium ini resmi dioperasikan pada Kereta Fajar, Senja Utama Yogya, dan Mutiara Selatan pada tanggal 28 September 2016 yang bertepatan dengan Hari Kereta Api ke-71.

Kursi dan Interior Kereta Ek-Premium (foto:Instagram Kementerian BUMN)
Kursi dan Interior Kereta Ek-Premium (foto:Instagram Kementerian BUMN)
Dalam perjalanannya, kereta ekonomi plus new image 2016 banyak dikritik penumpang terkait ketidaknyamanan yang mereka rasakan, antara lain karena jarak antar kursi yang terlalu sempit sehingga kaki penumpang tidak leluasa bergerak dan posisi sandaran kursi yang terlalu tegak.

Menanggapi keluhan pelanggannya, PT KAI kemudian berusaha melakukan desain ulang terhadap kereta tersebut dan berusaha untuk menyelesaikannya sebelum masa angkutan lebaran tahun 2017.

Yang pada akhirnya pada tanggal 15 Juni 2017, Kereta Ekonomi Premium produksi 2017 (livery Bunga Teratai) di jalankan untuk keperluan arus mudik lebaran tahun 2017.

Memang pada mulanya kereta ekonomi premium ini peruntukannya hanya sebagai kereta tambahan saat arus mudik lebaran. Akan tetapi sejak tahun 2019, rangkaian kereta ini sudah mulai digunakan sebagai kereta regular di Jawa dan Sumatera (Wikipedia, 2020).

Tampilan eksterior kereta Eko-Premium (foto:kumparan.com)
Tampilan eksterior kereta Eko-Premium (foto:kumparan.com)
Saat ini muncul kembali berbagai kritikan di media sosial terkait pemilihan tempat duduk pada kereta ekonomi premium. Banyak diantara para penumpang yang berharap mendapatkan kursi yang menghadap ke depan, akan tetapi ketika naik kereta, kursi yang sudah dipilih menghadap ke belakang.

Ketidakpastian mendapatkan tempat duduk sesuai keinginan dapat menurunkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan kereta ekonomi premium. 

Penting bagi PT KAI untuk mempertahankan kepuasan pelanggannya. PT KAI harus mencari solusi yang tepat untuk memenuhi harapan pelanggan dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan bagi PT KAI.

Salah satu cara adalah dengan fokus pada peningkatan kenyamanan dan memberikan harga yang kompetitif untuk memuaskan pelanggan, sehingga membantu perusahaan untuk berkembang secara berkelanjutan (Nguyen dkk, 2018). Dalam hal ini strategi dynamic pricing dapat diterapkan.

Penetapan harga dinamis adalah strategi penetapan harga di mana bisnis menetapkan harga fleksibel untuk produk atau layanan berdasarkan permintaan pasar saat ini (Wikipedia, 2020).

Setiap industri mengambil pendekatan yang sedikit berbeda untuk penetapan harga dinamis berdasarkan kebutuhan individu dan permintaan produk.

Besaran tarif tiket dinamis disesuaikan dengan biaya operasional perjalanan kereta api dan hasil evaluasi kinerja tingkat pelayanan (PM 17 tahun 2018). Penetapan tarif dinamis ini memungkinkan tingkat keterisian kursi penumpang akan sesuai dengan kapasitas yang tersedia.

Kereta ekonomi premium yang saat ini dijalankan oleh PT KAI, mampu menarik minat para penglaju yang melakukan perjalanan jarak jauh seminggu sekali. Fasilitas kenyamanan yang ditawarkan sekelas kereta eksekutif dengan harga bersaing dan sesuai di kantong.

Sebelum masa pandemi Covid-19 melanda, kereta ekonomi premium jurusan ke kota manapun selalu penuh apalagi pada waktu akhir pekan. Melihat kondisi ini, menurut Saya, masih ada celah peningkatan pendapatan PT KAI dari revitalisasi penetapan harga KA Ekonomi Premium.

Pertama, strategi penetapan harga untuk kursi yang menghadap kedepan lebih mahal daripada kursi yang menghadap ke belakang.

Hal ini dilakukan karena penumpang merasa nyaman duduk di kursi yang menghadap searah dengan perjalanan kereta api (tidak mundur). Bayangkan, 50% dari total kursi yang tersedia diterapkan harga yang lebih mahal, berapa penambahan pendapatan bagi PT KAI?

Kedua, strategi penetapan harga untuk kursi yang mendekati pintu lebih murah daripada kursi di bagian tengah, mengingat kursi yang paling ujung tidak dilengkapi dengan kaca jendela, sehingga tidak dapat menikmati pemandangan selama perjalanan dan juga tingkat kebisingan dengan adanya hilir-mudik penumpang yang buka-tutup pintu kereta.

Dengan adanya harga kompetitif ini, dapat mengundang banyak pelanggan yang ingin membeli tiket dengan harga miring walaupun dengan konsekuensi yang ada.

Ketiga, strategi penetapan harga promo untuk pembelian kelompok di kursi pivot, mengingat banyak orang yang merasa kurang nyaman apabila duduk di kursi yang harus berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya. 4 kursi pivot ini saling berhadapan sehingga akan lebih nyaman apabila ditempati oleh penumpang yang saling kenal atau keluarga.

Dengan adanya strategi harga promo ini, akan mengundang pelanggan yang saling kenal untuk melakukan perjalanan secara bersama-sama dan melakukan pembelian kelompok sekaligus 4 kursi.

Ketiga strategi penetapan harga di atas untuk melengkapi strategi yang sudah diterapkan oleh PT KAI untuk kondisi sesuai waktu perjalanan apakah pada hari kerja atau akhir pekan, dimana tarif tiket akan naik ketika permintaan masyarakat meningkat, kondisi ini terjadi biasanya pada akhir pekan dan akan turun pada waktu hari kerja.

Ketika penumpang sedang melakukan reservasi online ataupun melakukan pemesanan secara langsung di loket, penumpang dapat melakukan pilihan tempat duduk sesuai keinginannya, apakah menghadap depan, belakang ataukah dekat dengan pintu keluar atau tidak dan tidak menutup kemungkinan pembelian kelompok untuk kursi pivot.

Strategi ini memberikan kepastian kepada penumpang untuk mendapatkan tempat duduk sesuai keinginan. Dalam hal ini dapat meningkatkan kepuasan penumpang dan juga meningkatkan pendapatan PT KAI.

Kondisi saat ini diterapkan tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) untuk harga tiket kereta api termasuk kereta ekonomi premium yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api (Berita Acara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 297) dan Surat Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor SK.C/KB.203/IX/2/KA-2018 tentang Tarif Batas Bawah dan Tarif Batas Atas Angkutan Kereta Api Penumpang Komersial.

Strategi dynamic pricing sangat mungkin untuk diterapkan karena aturan pemerintah dan PT KAI pun sudah ada terkait TBB dan TBA, tinggal diterapkan oleh PT KAI untuk menambah pundi-pundi keuntungan dari KA Ekonomi Premium.
Tina Agustien, Staf KAI, sedang menempuh program MM UNS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun