Hujan datang tanpa suara keras,
Mengetuk pelan di jendela kaca,
Seperti rindu yang tak pernah lepas,
Mengalir tenang, namun terasa.
Butirannya jatuh memeluk bumi,
Menghapus jejak panas yang pergi,
Dalam dinginnya ada harmoni,
Seperti peluk yang lama dinanti.
Di bawah langit yang kelabu,
Hujan membawa cerita bisu,
Tentang harapan yang tak pernah layu,
Dan rindu yang terus mencari temu.
Hujan, kau bisikkan ketenangan,
Menyatu dengan angin yang perlahan,
Seolah dunia berhenti sejenak,
Memberi ruang untuk hati yang retak.
Saat usai, kau tinggalkan embun,
Sejuknya menyapa pagi yang tenang,
Seperti pesan, meski ada perpisahan,
Selalu ada awal yang datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H