Mohon tunggu...
Al SyaimaTadayyan
Al SyaimaTadayyan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Universitas Brawijaya

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Brawijaya jurusan bisnis digital, saya memiliki hobi menggambar dan minat untuk berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Familiar dengan Buyer Persona, Sebenernya Apa Sih Itu?

24 Januari 2023   10:50 Diperbarui: 24 Januari 2023   14:57 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Halo para entrepreneur, sering dengar istilah buyer persona? Ini elemen penting sebelum membuka bisnis loh, yuk disimak!

Semakin tahun dunia teknologi semakin pesat dan diiringi juga dengan digital, khususnya didunia digital marketing. Entrepreneur saat ini harus bisa menyesuaikan dinamika bisnis yang mengarah ke dunia digital. So kita harus mulai memiliki strategi untuk memasarkan produk dan jasa ke customer.

Apa Itu Buyer Persona?

Buyer persona adalah gambaran dari tipe pelanggan bisnis/perusahaan yang berasal dari hasil riset pasar yang ekstensif.

Kita dapat mengumpulkan data seperti perilaku, kepribadian, demografi dan cara mereka mengambil keputusan pembelian, maka kita dapat membuat seperti profil nyata.

Manfaat Buyer Persona Untuk Bisnis

Dengan adanya buyer pernsoa kita akan mudah memberikan pelanggan value bisnis dan menentukan strategi pemasaran yang sesuai. Ada beberapa manfaat lain nya dari buyer persona, di antaranya:

  • Mampu memahami Pelanggan 

Dengan data yang kita miliki kita mudah untuk memahami keinginan dan kendala dari pelanggan, dari apa yang mereka sukai dan apa yang menarik minat mereka, kebiasaan dalam beraktivitas, informasi demografis, metode pembelian yang disukai, masalah yang dihadapi saat menggunakan produk, dll.

Maka kita lebih mudah untuk terhubung dengan kemauan pelanggan dan mampu membuat produk yang relevan dengan yang dibutuhkan.

  • Mudah dalam memetakan pemasaran 

Pemasaran akan lebih terfokus pada segmentasi yang telah ada. Maka kita bisa membuat iklan dengan konten yang relevan, cara berkomunikasi seperti mereka, dan mendistribusikan produk dengan cara yang mereka sukai.

Sehingga dapat membuat hubungan yang loyal dengan pelanggan.

  • Membuat strategi pemasaran yang efisien 

Seperti yang sudah dijelaskan di nomor sebelumnya, sehingga kita dapat membuat konten atau campaing binsin menjadi lebih efisien.

Dengan adanya buyer persona kita dapat menghemat tenaga, waktu, dan uang karena telah memiliki data segmentasi yang jelas. Sehingga dapat meminimalisir resiko pemasaran tanpa penjualan.

  • Memperkuat Penawaran 

Setelah mendapat data pelanggan yang memiliki informasi penting, kemudian kita dapat memproses data untuk memberikan strategi pemasaran. Jadi data tersebut memiliki keakuratan yang besar. 

Cara Membuat Buyer Persona untuk Bisnis

Informasi apa saja yang efektif untuk membuat buyer persona?

Nah ini merupakan elemen terpenting untuk membuat buyer persona:

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Lokasi       Tingkat pendidikan
  • Interests (olahraga, literatur, musik, dan sebagainya)
  • Jabatan pekerjaan
  • Rentang pendapatan bulanan
  • Status (single, menikah, atau yang lain)
  • Website favorit
  • Motivasi pembelian (apa yang membuat persona mau membeli suatu produk?)
  • Buying concern (apa yang dipertimbangkan persona saat membeli suatu produk?)

Untuk menjawab pertanyaan diatas kita harus melakukan interview dengan audiens untuk mengenal mengenai kebutuhan audiens. 

  • Melakukan Riset 

Langkah pertama kita perlu mencari informasi yang lengkap dari audiens, ada beberapa upaya dengan menggunakan beberapa artificial intelligence seperti google analytics. 

  • Mengetahui Masalah yang Dihadapi Pelanggan 

Di bagian ini, coba untuk menjawab pertanyaan "masalah apa yang sedang dihadapi dan cara menyelesaikan nya?"

Dengan pertanyaan pertanyaan tersebut, kita bisa menemukan solusi yang dibutuhkan pelanggan. Sehingga produk mu akan dibutuhkan oleh pelanggan sehingga dapat menyelesaikan masalah yang mereka miliki.

Setelah itu kita dapat menanyakan kembali mengenai kepuasan pada produk baru, apakah mereka puas atau tidak dengan produk tesebut.

  • Customer Goals 

Kita harus mencari tahu apa goals yang diinginkan dari pelanggan. Ada kemungkinan setiap pelanggan memiliki goals yang berbeda beda yang berifat professional maupun pribadi. Namun hal ini tetap penting untuk strategi pemasaran bisnis. 

  • Mengkategorikan Persona 

Menurut penulis asal New York bernama Bryan Eisenberg menerbitkan buku berjudul Buyer Legends, berpendapat buyer persona adalah strategi dengan 4 model, yaitu: 

  • Competitive Persona 

Buyer persona ini menyukai hal seperti kompetisi. Maka konsumen seperti ini akan cendrung membeli barang yang memiliki kualitas diri dan melebihi konsumen yang tidak menggunakan, contoh nya Rolex, BMW, dan Gucci. 

  • Spontaneous Persona 

Buyer persona ini melibatkan emosi sehingga mudah untuk mempengaruhi nya, persona ini akan membeli barang ketika rekan nya sudah pernah menjadi pelanggan kita. 

  • Methodical Persona 

Buyer persona ini memiliki karakter logis dan teliti dalam bertindak, maka pastikan bahwa produk anda memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan kompetitor. 

  • Humanistic Persona 

Buyer persona ini agak lambat mengambil keputusan, sehingga sulit untuk membuat mereka kagum, selain itu mereka juga akan membandingkan antar produk di toko lain nya sebelum membeli. 

Sudahkah siap kamu membuat bayer persona untuk bisnis? Daripada bingung mending langsung ke Casa Kreatif banyak layanan untuk kamu para entrepreneur yang bisa meningkatkan kualitas bisnismu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun