Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Damailah Anak-anak Negeri

19 Mei 2019   02:04 Diperbarui: 19 Mei 2019   02:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Andai kau bisa mendengar  derasnya degup jantung anak-anak negeri

Andai  kau bisa meraba dada setiap rakyat yang tengah menanti dan mengejar mimpi

Andai  kau bisa menatap wajah-wajah mereka meniti hari

Mungkin kau akan tahu semua sedang merasa nyeri di sendi-sendi

rasa sakit mengerinyit dahi

Ada ketakutan seakan menghadapi mati

Padahal semua itu halusinasi

Anak-anak negeri tengah dijejali mimpi yang tak pasti

Di ubun-ubun  diselimuti  janji-janji nan penuh ilusi

Dibumbui cita rasa demokrasi

semua merasa menang sendiri

Perasaan gusar terus membuncah di sanubari

Andai kau bisa menyelami dalamnya harapan anak-anak negeri

Ada galau yang menghentak-hentak ujung hati

Merasa nyeri kala ada kegaduhan para penguasa negeri yang tak kunjung henti

Pesta raya, telah menabuhkan genderang  perang  di antara pengejar mimpi

serinai tanda  kematian meraung -raung, menggelegar  dahan-dahan hingga ke ranting-ranting mati

Wajah-wajah rupawan  nan  tersenyum berubah pucat pasi

tak sabar menanti damai bersemi

wahai para pemimpi nan tengah mengejar kursi

Bersatulah dalam mimpi bersama anak -anak negeri

bukan menebarkan benci yang menyalakan dan mengobarkan api

Tapi siramilah dengan air demokrasi nan hakiki

Negeri baldatun tayybatun warabun ghafur  yang kita nanti

Bersatulah wahai pemimpin negeri

Simpanlah semua rasa dengki

Kuburkanlah semua sakit hati

Sambutlah masa depan yang pasti

damai harus selalu bersemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun