Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis di Awan

1 April 2019   06:56 Diperbarui: 1 April 2019   07:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar, bukan? Ya, tentu saja  benar dan sangat mudah. Apalagi di era sekarang yang semua sudah tersedia, segalanya menjadi mudah dabn bahkan murah. 

Ketika dulu kita ingin menulis dana harus mengetik di mesin ketik dan computer, kita sering harus bersusah  payah mencari alat untuk mengetik serta kalau ingin tulisan tersebut dimuat di media massa, kita harus mengirmkan lewat jasa Pos. Sekarang? Seiring dengan semakin majunya teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi, alat menulis tersebut tidak hanya pulpen dan kertas maupun pensil atau computer maupun laptop. 

Semua itu sudah bisa digantikan oleh hanya satu alat yang selalu kita bawa ke mana saja dan bisa digunakan di mana saja, yakni sebuah handphone,  tablet dan Ipad, apakah itu menggunakan system android, maupun IOS. Penggunaaan teknologi ini memudahkan segalanya. 

Aku punya banyak teman yang menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah tradisi atau kebiasaan yang kegiatan menulis tersebut dilakukan di mana saja, kapan saja dan hanya menggunakan sebuah handphone. Aku sebutkan saja dua contoh orangnya. Pertama, sahabat dan sekaligus seniorku dalam dunia aktivisme pendidikan dan literasi, yakni Satria Dharma, yang selama ini lebih dikenal sebagai tokoh literasi di tanah air. 

Aku sering bersama beliau. Selama berada bersama beliau saat melakukan kegiatan literasi di Aceh, aku melihat setiap hari beliau menulis dengan menggunakan mobile phone, yang bisa menghasilkan minimal satu tulisan sehari. Ia pun sudah banyak menerbitkan buku, terutama terkait literasi dan tarvelling note. 

Contoh yang kedua, aku teringat dengan kebiasaan seorang sahabat yang bertitel insinyur, Ahmad Rizali, penulis buku Haji Nanang Naik Haji, Sampaikan Salamku kepada Rasulullah SAW. Ternyata, bukunya yang setebal 168 halaman itu, ia tulis dengan cara yang sangat mudah dan murah. 

Dalam penjelasannya saat acara bedah buku di aula FKIP Unsyiah bulan Februari 2019 lalu, ia membuka rahasia bagaimana ia menulis buku tersebut kala akan dan sedang menunaikan ibadah haji. Ia tidak membutuhkan tempat duduk tenang untuk menulis. Ia juga tidak harus menenteng laptop ke sana ke mari, atau harus membawa buku dam pulpen. 

Ia bahkan cukup menggunakan handphone. Ya, ia bahkan menggunakan gadget jadul, yakni Blackberry untuk membuat catatan yang menjadi bahan tulisan untuk buku yang menjadi pedoman bagi mereka yanh akan berhaji serta sebagai perbandingan bagi mereka yang sudah berhaji. Ya, begitu mudahnya aktivitas menulis itu sebenarnya. 

Aku sendiri sering menulis di note yang tersedia di HPku. Buktinya,  tulisan ini pun ditulis saat sedang berada di mobil, sambil menunggu istri berbelanja dengan memanfaatkan fasiltas note di iphone. Tidak harus berada di dalam ruangan atau tempat yang aman. Di jalan saja yang penuh dengan hiruk pikuk kenderaan yang lalu lalang, kegiatan menulis dilakukan. 

Jadi, aktivitas menulis sangat jauh berbeda dengan aktivitas atau pekerjaan lain, misalnya bekerja sebagai staf atau pegawai di sebuah instansi atau perusahaan, kita kalau mau melakukan aktivitas, akan menyiapkan segalanya. Harus berbusana lengkap dengan sepatu dan lainnya. Sementara untuk menulis tidak demikian. 

Bila perlu, kalau sedang di dalam ruang atau kamar, kita tidak harus berpakaian lengkap, cukup dengan pakaian dalam, tetapi tetap menulis. Menulis tidak harus di tempat- tempat khusus atau tertentu. Tidak harus ada meja khusus untuk menulis sebuah. Jadi, aku juga bisa menulis di awan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun