Pantaskah kami menerima musibah?Â
Negeri seribu bukit terus menuai musibahÂ
Lebih Seribu hektar hutan telah dirambahÂ
Binatang-binatang buas terusir ke lembahÂ
Satwa yang yang dilindungi pun hampir punah
 Semua berubah menjadi musibah Karena ulah manusia serakahÂ
Yang menari-nari melihat musibahÂ
Sementara rakyat menjadi korban semakin lelah,
 bahkan mereka yang selalu salah Hidup hanya bisa pasrah Bukankah ini yang dikatakan musibah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H