Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Batu Cave, Bukti Keberagaman Malaysia

5 Desember 2018   09:33 Diperbarui: 5 Desember 2018   10:27 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, ketika kita masuk ke objek wisata ini, banyak orang tertarik untuk melihat tangga dan kuil yang berwarna warni, dibangun dengan  sangat sarat nilai seni. Sebuah patung besar yang terletak dekat tangga besar dan tinggi itu, menjadi daya tarik bagi pengunjung. 

Maka, disebutkan bahwa atraksi utamanya adalah patung dewa Hindu yang besar di pintu masuk, selain tangga curam sebanyak 272 anak tangga untuk bisa melihat cakrawala pusat kota yang menawan.  Bahkan di sini, monyet-monyet banyak bermain-main di sekitar gua, dan tempat ini juga populer untuk panjat tebing. Lukisan dan gambar adegan Dewa-Dewi Hindu juga bisa dilihat di dalam Gua Ramayana.

dokpri
dokpri
Keberadaan gua batu atau Batu Cave, di negeri jiran ini merupakan bukti bangsa Malaysia itu multi etnis, multi agama dan juga multi budaya dan bahkan tingkat kehidupan.  Hal ini bisa kita saksikan di setiap sudut negeri jiran, Malaysia ini yang salah satunya adalah Batu Cave yang merupakan peninggalan sejarah masuknya bangsa India yang menempati gua di Malaysia. 

Maka, tidak heran, apabila di lingkungan atau wilayah gua ini banyak dihuni oleh orang-orang keturunan India. mereka menjual bunga, membuka usah lainnya dan juga sebagai pengelola tempat ini. Keberadaan mereka merupakan kekayaan budaya bangsa Malaysia, yang hingga kini terus terjaga dan menjadi objek wisata yang dikunjungi oleh ribuan orang setiap hari. Tidak ubahnya seperti apa yang kita saksikan di candi Borobudur di negeri kita, yang sangat besar tersebut.

 Jadi, tempat wisata peninggalan Hindu ini, sudah menjadi laboratorium  kehidupan bagi setiap orang yang datang setiap kali ada hal yang menggenang dan sebagainya.  Sangat banyak pelajaran dari traveling literacy yang bisa dipetik dan dibagikan kepada pembaca. Namun, dari kunjungan singkat ini. pasti singkat pula hasil yang diperoleh. Bagaimana pendapat anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun