Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Volunteerisme" yang Mencengangkanku di Miami

29 September 2017   21:22 Diperbarui: 29 September 2017   22:04 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua perempuan itu, Mas Ancu dan beberapa mahasiswa Amerika beserta tukang yang mengadakan kerja bakti di komplek rumah Habitat for humanity itu sudah memberikan pelajaran penting bagiku dan juga bagi teman-teman yang ikut bekerja bakti saat itu. Pekerjaan volunteerism yang dilakukan itu adalah pekerjaan yang benar-benar ikhlas, tidak setengah hati, juga dilakukan tanpa ada waktu istirahatnya. Berbeda sekali dengan kegiatan gotong royong yang kita lakukan di tempat kita. Misalnya ketika sedang bekerja, banyak yang duduk dan merokok, atau sebentar-bentar duduk dan ngobrol serta hal lainnya. Dalam masyarakat Aceh, ketika disebut gotong royong itu, sering diplesetkan dengan  kata-kata, si droe duek, si droe dong ( satu orang duduk, satu orang berdiri). Just imagine, di negeri yang kitas sebut kapitalis ini, sikap voluntary mereka masih sangat tinggi. Bukan hanya itu, tetapi juga sifat social mereka terhadap para homeless yang tinggal di Miami itu, mendapat pelayanan makan malam setiap hari di rumah singgah yang disediakan.

Jadi, pekerjaan volunteerism yang kami lakukan pada saat itu, 10 tahun lalu itu adalah sebuah pelajaran atau pendidikan volunteerism yang sangat berharga bagi kami. Aku merasa beruntung bisa menjadi salah satu dari mereka yang bisa ikut beruntung mengikuti program YLIP saat itu.  

Oleh Tabrani Yunis 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun