Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perjalanan Menebar Cinta ke Pidie Jaya

27 September 2017   22:07 Diperbarui: 28 September 2017   08:19 2604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara kepada anak-anak dan guru pembimbing beliau meminta agar bisa belajar dari apa yang akan aku sampaikan kepada mereka. Bahkan beliau mengatakan bahwa untuk menampung karya yang dihasilkan dari pelatihan dan lanjutan dari pelatihan, Dinas Pendidikan bersedia menyediakan media untuk menampung karya anak-anak. Hmm, sungguh luar biasa.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Menebar Cinta

Bagi aku dan tim, ini adalah perjalanan menebar cinta. Sebenarnya, yang namanya cinta itu tidak perlu ditebarkan, karena biasanya cinta adalah perasan yang tumbuh pada hati setiap orang yang akan tumbuh dan menebar sendiri. Apalagi cinta terhadap seseorang. Tapi perjalanan menebar cinta di pagi Selasa, 26 September 2017 itu berbeda dengan cinta biasa. Ini malah menajdi cinta istimewa dan harus ditebarkan. Cinta menulis, tidak akan bisa tumbuh dengan sendirinya, cinta ini terkadang harus dipaksa atau dibangun kesadaran anak untuk mencintai. 

Oleh sebab itu, untuk menumbuhkan rasa cinta, para pelajar SMP yang berasal dari 25 SMP Negeri se kabupaten Pidie Jaya itu, aku harus menyampaikan alasan mengapa harus jatuh cinta pada menulis. Mengapa mereka perlu mencintai dan menjadikan hubungan istimewa dengan kegiatan menulis. Maka, kala mengawali sesi itu, pertanyaan pertama adalah mengapa aku jatuh cinta pada menulis. Tentu, bagi kita yang sudah lama, sering menulis di media atau menulis buku dan sebagainya, sudah merasakan banyak hikmah dan nikmat dari kegiatan menulis tersebut.

Sementara bagi yang belum pernah, mereka belum merasakan nikmat dan hikmah itu. Jadi bukanlah sebuah kesalahan bila hari Selasa itu, aku menebarkan cinta kepada mereka. Nah, Menjawab pertanyaan mengapa akau jatuh cinta pada menulis, berikuat adalah beberapa alasan saja yang menjadi pesona untuk menulis. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Menulis itu membuatku senang, gembira dan bahagia

Setiap orang tentu ingin senang, ingin gembira dan bahkan ingin bahagia. Berbagai macam cara orang untuk menyenangkan diri, menggembirakan diri dan juga untuk membahagiakan diri. Bahkan untuk mencapai puncak kesenangan, punvak kegembiraan dan puncak kebahagiaan, banyak orang menghabiskan dan mengeluarkan uang yang sangat besar jumlahnya. Padahal, untuk membuat hati senang, gembira dan bahagia itu sangat sederhana dan murah.

 Caranya, ya menulislah. Lalu, apa yang ditulis yang membuat senang dan gembira atau bahagia? Jawabannya, semua bisa ditulis. Semua bisa menulis. Tentu saja kita menambakan rasa senang ketika merasa sakit hati atau rasa nayaman kita terganggu oleh hal-hal yang tidak kita ingin. Oleh sebab itu, semua hal yang selama ini mengganggu pikiran kita, sangat bagus ditulis dan bila mungkin dipublikasikan di media. Sebab, setelah semua itu kita tumpahkan dalam tulisan, maka hati pu  terasa puas. Ketika hati puas, pasti kita merasa senang, gembira dan bahagia.

Menulis itu membuat aku bisa berbangga

Rasa bangga juga perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Begitu pula dengan kita dan juga anda sekalian. Sangat manusiawi setiap orang bisa merasakan bangga atas prestasi atau hasil kerja atau karya yang dibuat. Menulis bisa membuat kita merasa bangga. Bagi seorang penulis yang merasa senang tulisannya dimuat di media, atau tulisannya menang lomba, apalagi mendapatkan hadiah, pasti akan sangat mebuat ia bangga. Kebanggaan itu bukan saja dirasakan sendiri, tetapi juga ikut dirasakan oleh orangtua, guru bahkan teman-teman. Jadi kalau ingin bisa menikmati rasa bangga yang bergengsi, menulislah.

Menulis itu membuat aku jadi orang yang suka membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun