Oleh Tabrani Yunis
Duh Jakarta,
Amarah siapa gerangan yang sedang membaraÂ
Terminal Kampung Melayu  pun diguncang bencana
Besi, kayu, batu dan bahkan tubuh-tubuh manusia tak berdaya
 Terserak tergeletak  tak berdaya
mengerang -ngerang memamah  luka
dan meregang  nyawa sia-sia
mengapa mereka menuai duka?
Duh Jakarta,
Tangan  siapa  pula yang tega membuat  binasa
membuka jutaab  mata terkesima tak  berdaya
jutaan bibir tak bersuara
karena orang-orang tak berdosa harus menelan duka
Duh Jakarta,
Ternyata  ada benci nan terus menganga
menutupi rongga-rongga  nurani hingga buta
Menggerak-gerakan tangan-tangan jahil  tega menebar luka
wahai JakartaÂ
Siapa gerangan menabur luka?
Siapa gerangan menabur duka?
mengapa mereka harus menuai derita?
Du Jakarta
Sungguh ini cerita kehilangan kata-kata
walau berjuta - juta mata terbukaÂ
Namun tak berdaya menerjemahkan sebuah fakta
Berjuta-juta  mulut ternganga-nganga dan tak mampu bicara
berjuta-juta suara berteriak terbata-bata
menyaksikan wajahmu Jakarta
Kami hanya bisa berduka
Maafkan kami, bila tak berdaya membacaÂ
luka derita yang ada
Jakarta, siapa gerangan menabur duka?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI