Kisah Farhan menjadi tahfiz 10 juz Al-Qur'an bermula dari momen sederhana dalam sebuah acara keluarga. Salah satu anggota keluarga mengatakan.
"Lihat tuh si adik sudah hafal surat-surat pendek."Â
Mendengar itu, Nining merasa tidak terlalu berharap.Â
"Namanya juga anak autis, bisa belajar hal baru saja sudah luar biasa," pikirnya saat itu.
Namun, Nining tidak menyerah. Ia bereksperimen dengan memutar surat-surat dari Juz 30 menggunakan flashdisk yang dilengkapi audio dan video. Ternyata, Farhan lebih tertarik pada audionya. Suatu hari, tanpa disangka, Farhan mulai melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an yang sebelumnya ia dengar. Bahkan, ia mampu menyambung ayat di tengah-tengah surat.
Dari Juz 30, Farhan terus menghafal hingga Juz 29 dan Juz 28. Kini, ia telah berhasil menghafal 10 juz Al-Qur'an.Â
"Saya nggak menyangka Farhan bisa sejauh ini. Ini benar-benar karunia Allah," ujar Nining dengan mata berkaca-kaca.
Farhan, Inspirasi untuk Banyak Orang
Di usia 14 tahun, Farhan tidak hanya menjadi tahfiz 10 juz, tetapi juga siswa berprestasi yang diakui oleh guru-guru di sekolahnya. Kisah perjuangannya menunjukkan bahwa dengan doa, usaha, dan dukungan yang tepat, keterbatasan dapat diubah menjadi kekuatan.
Muhammad Farhan Khairudin adalah bukti nyata bahwa anak istimewa juga memiliki potensi luar biasa. Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi, tidak hanya bagi keluarga yang memiliki anak ASD, tetapi juga bagi siapa saja yang percaya bahwa tidak ada yang mustahil dengan usaha dan doa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI